Liputan6.com, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) maksimum 2 persen dari modal disetor.
Sekretaris Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk Fransiska Oei menuturkan, perkiraan biaya pembelian kembali saham itu maksimal Rp 500 miliar. Biaya itu akan digunakan untuk membeli kembali saham maksimum 2 persen dari total saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh atau maksimum 503 juta saham.
Pihaknya melakukan pembelian kembali saham ini membuat program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan perseroan (management employee stock option plan/MESOP) sebagai upaya untuk mempertahankan karyawan perseroan yang berkinerja baik. Program ini juga merupakan salah satu manfaat dari pembelian kembali saham sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Nomor XI.B.2 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik.
Baca Juga
Advertisement
Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 April 2017.
"Pembelian kembali saham akan dilakukan dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya pembelian kembali saham perseroan oleh RUPSLB," ujar Fransisca dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Sabtu (11/3/2017).
Ia menambahkan, pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham ini juga tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. Hal itu mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi bersama dengan kegiatan usaha Perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat 10 Maret 2017, saham PT Bank CIMB Niaga Tbk naik 3,61 persen ke posisi Rp 1.005 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.708 kali dengan nilai transaksi Rp 30,5 miliar.