Liputan6.com, Washington: Sedikitnya 90 ribu dokumen rahasia milik militer Amerika Serikat dibongkar organisasi WikiLeaks, membuat Gedung putih geram dan melakukan investigasi. Demikian dikatakan huru bicara Gedung Putih Robert Gibbs di Washington, Selasa (27/7).
Gibbs mengatakan Gedung Putih memulai investigasi bagaimana Wikileaks berhasil mengunduh data dari internet. Gibs juga menuding perbuatan WikiLeaks memposting rahasia operasi militer di Afghanistan selama 2004 hingga 2009 ke internet illegal. Bahkan bisa memnbahayakan keamanan nasional, tentara AS dan sekutunya.
Dalam situs resmi, WikiLeaks juga menyebutkan dugaan Badan Intelejen Pakistan memberikan informasi operasi militer Paman San kepada beberapa pemimpin Taliban. Namun, Gibbs menolak tuduhan tersebut.
"Badan Intelijen Pakistan ikut memperkuat serangan melawan Taliban walaupun hasilnya kurang memuaskan. washington tetap meminta Islamabad tetap mendukung AS melawan aksi terorisme", kata Gibbs. (NHK/ARI)
Gibbs mengatakan Gedung Putih memulai investigasi bagaimana Wikileaks berhasil mengunduh data dari internet. Gibs juga menuding perbuatan WikiLeaks memposting rahasia operasi militer di Afghanistan selama 2004 hingga 2009 ke internet illegal. Bahkan bisa memnbahayakan keamanan nasional, tentara AS dan sekutunya.
Dalam situs resmi, WikiLeaks juga menyebutkan dugaan Badan Intelejen Pakistan memberikan informasi operasi militer Paman San kepada beberapa pemimpin Taliban. Namun, Gibbs menolak tuduhan tersebut.
"Badan Intelijen Pakistan ikut memperkuat serangan melawan Taliban walaupun hasilnya kurang memuaskan. washington tetap meminta Islamabad tetap mendukung AS melawan aksi terorisme", kata Gibbs. (NHK/ARI)