Gunung Sinabung Masih 'Batuk-Batuk', Warga Diminta Tetap Waspada

Meski Gunung Sinabung tak mengeluarkan awan panas, zona merah tetap diberlakukan.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mar 2017, 11:02 WIB
Erupsi Gunung Sinabung. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung belum mereda. Dalam beberapa hari terakhir, gunung berapi yang terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, terus mengalami erupsi.

"Hingga pagi ini saja, sudah dua kali erupsi," ucap Ardi, staf Pos Pemantauan Gunung Sinabung Pusat Vilkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) saat dihubungi di Medan, Sabtu (11/3/2017), dilansir Antara.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 02.14 WIB, tapi ketinggian kolom abu vulkaniknya tidak terpantau akibat tertutup kabut. Sedangkan erupsi kedua terjadi pada pukul 07.10 WIB dengan ketinggian semburan abu vulkanik hingga 2.800 meter.

Namun dalam dua erupsi pada Sabtu pagi tadi, menurut Ardi, Gunung Sinabung, tidak mengeluarkan awan panas yang dapat mengancam keselamatan jiwa manusia.

Meski tidak mengeluarkan awan panas, PVMBG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memberlakukan zona merah atau wilayah yang tidak boleh dimasuki warga. Secara keseluruhan, zona merah tersebut diberlakukan sejauh tiga kilometer dari puncak Gunung Sinabung, tetapi radiusnya diperluas untuk sektor tertentu.

Untuk sektor selatan-tenggara, imbuh Ardi, zona merahnya ditetapkan hingga tujuh kilometer, sektor tenggara-timur enam kilometer, dan sektor utara-timur laut empat kilometer.

Penambahan radius zona merah tersebut diberlakukan karena sektor itu sering dilintasi awan panas yang keluar dari erupsi Gunung Sinabung. Zona merah itu tetap diberlakukan karena Gunung Sinabung terus mengeluarkan erupsi. "Kemarin (Jumat, 10 Maret 2017) saja, ada empat kali erupsi," ujar Ardi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya