Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan Ertiga Diesel Hybrid Februari lalu. Mobil ini mengusung mesin berkode D13A berkapasitas 1,3 liter yang hasilkan tenaga 86 Tk pada 4.000 rpm dan torsi 200 Nm pada 1.750 rpm.
Mobil ini cukup menarik sebab ia jadi model pertama di segmen low multi purpose vehicle (MPV) yang mengusung teknologi hybrid. Lainnya menggunakan mesin konvensional. Dengan begitu konsumsi bahan bakarnya pun relatif tinggi dibanding yang lain.
Baca Juga
Advertisement
Selain jadi yang pertama, ada pula beberapa fakta menarik lagi terkait mobil keluarga ini. Salah satunya adalah teknologi hybrid yang diusung agak berbeda dengan teknologi hybrid pada umumnya. Fakta-fakta lain kami ulas di bagian bawah.
Mild hybrid
Mesin Diesel Ertiga ini dibekali teknologi bernama Smart Hybrid Vehicle by Suzuki alias SHVS. Teknologi ini dapat dikategorikan sebagai mesin berjenis mild hybrid, sehingga berbeda dengan, misalnya, Nissan X-Trail Hybrid atau Toyota Prius.
Pada mesin hybrid biasa, motor listrik (dengan tenaga dari baterai) dapat menjadi penggerak mobil secara independen (standalone engine). Namun pada mild hybrid, motor listrik hanya membantu mesin di saat-saat tertentu saja.
Motor listrik ini, misalnya, dapat membantu proses start mesin. Di satu sisi, motor ini tidak bisa menambah tenaga total mesin. SHVS akan menggunakan alat bernama Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional.
Next
Bisa konsumsi bio solar
Selayaknya mesin Diesel, Ertiga Hybrid menenggak solar. Meski di Indonesia kualitas solarnya relatif tidak terlalu baik, namun dalam hal ini PT SIS telah mengantisipasi. Mereka telah membuat Ertiga Diesel bisa "meminum" solar apapun.
"Tidak masalah (pakai solar biasa), saat dilakukan development kami sudah coba. Semuanya sama saja seperti mobil lainnya, tenaganya juga ada," ujar Direktur Pemasaran PT SIS Donny Saputra, kepada Liputan6.com, awal Januari lalu.
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina meniagakan tiga jenis solar, yakni Bio Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex. Bio Solar menjadi varian terendah dengan cetane number 48 dan kandungan sulfur 3.500 part per milion (ppm).
Tidak perlu penanganan khusus
Meski terkesan canggih, namun Ertiga Diesel Hybrid ternyata tak perlu perawatan khusus. Paling tidak, fokus perawatan hanya di fuel filter.
"Paling kalau titik berat hanya di fuel filter, karena kan kita melihat kualitas bahan bakar Indonesia tidak merata, di tiap daerah kan beda kadarnya," ungkap Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT SIS, Harold Donnel, beberapa waktu lalu.
Menurut Harold, yang terpenting dari mobil ini adalah ia harus dipanaskan tiap pagi. Kemudian jika ganti aki, pilih yang kapasitasnya sama, yaitu 70 Ah. Dua perawatan ini adalah perawatan umum yang harus dilakukan pada kendaraan apapun.
Advertisement