Djarot Bicara Pilkada Jakarta, Agama, dan Kekuasaan

Menurut Djarot, Pilkada DKI Jakarta akan menentukan apakah pemimpin dipilih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

oleh Muslim AR diperbarui 11 Mar 2017, 15:22 WIB
Djarot Saiful Hidayat

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Pilkada DKI Jakarta adalah batu ujian bagi Jakarta. Banyak hikmah dan pelajaran penting dari pilkada yang digelar kali ini.

"Pilkada Jakarta akan memberikan pelajaran apakah kita benar-benar telah memahami 'Ketuhanan yang Maha Esa', di mana kita menjadikan agama sebagai nilai revolusi mental, penggerakan perubahan, pelayanan terhadap wong cilik, memberantas korupsi, membangun akuntabiitas dan tranparansi, dan bukan hanya mempergunakan simbol-simbol agama untuk memobilisasi kebencian demi kekuasaan," kata Djarot di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).

Menurut Djarot, Jakarta adalah miniatur Indonesia. Berbagai golongan kepentingan, kekuatan, dan kelas ekonomi, agama dan kepercayaan, berkumpul di Jakarta.

Pilkada, kata Djarot, dijadikan panggung politik dengan isu SARA di garis depan untuk memperebutkan kekuasaan.

"Jakarta adalah panggung bagi Pancasila untuk 'unjuk gigi' meneguhkan identitas, eksistensi, dan relevansinya. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menentukan pilihan yang tepat,"  kata Djarot.

Menurut dia, Pilkada DKI Jakarta akan menentukan apakah pemimpin dipilih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Pilkada Jakarta akan menunjukan apakah kita siap menjadi bangsa modern, di mana pemimpin dipilih karena kerja bukan karena kata-kata dan retorika, apalagi hanya karena latar belakang agama, suku, dan etnisitasnya," ujar Djarot.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya