Liputan6.com, Yokohama - Teknologi ramah lingkungan yang dibuat pabrikan mobil listrik seperti Tesla Inc. membuat pabrikan konvensional putar otak. Mereka tak mau ketinggalan dengan menciptakan kendaraan hijau.
Salah satu yang melakukan itu adalah Nissan. Namun bedanya, mereka tetap mengembangkan teknologi yang dimaksud dalam koridor mesin konvensional, yaitu yang menenggak bahan bakar fosil. Mereka membuat mesin yang semakin hemat bahan bakar.
Baca Juga
Advertisement
Melansir Asia Nikkei, Senin (13/3/2017), Nissan akan menginstalasi mesin turbo variable-compression baru pada divisi mobil mewah mereka, Infiniti, pada 2018 nanti. Untuk merek Nissan sendiri, direncanakan akan dilakukan setelahnya.
Apa itu mesin turbo variable-compression? Dijelaskan, mesin ini nantinya bisa menghasilkan rasio kompresi yang bisa berubah-ubah, antara 1:8 sampai 1:14. Pada mesin biasa rasio kompresi umumnya tetap, yaitu sekira 1:10.
Ini bisa mereka lakukan dengan cara mengganti gerakan piston di pusat mati atas (top dead center).
Sebagaimana diketahui, rasio kompresi tinggi bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar, namun efek sampingnya bisa lebih mudah memunculkan gejala "ngelitik" alias knocking. Nah, di sini, mesin baru akan memilih rasio kompresi paling tepat.
Nissan mengklaim bahwa dengan mesin baru ini, konsumsi bahan bakar akan lebih hemat sampai 27 persen. Ditambah, performa mesin juga akan lebih baik dalam hal torsi (khusus mesin empat silinder) serta putaran atas.