Liputan6.com, Bogor - Nasir optimistis bisa masuk tim inti Timnas Indonesia U-22 asuhan Luis Milla. Pemain serba bisa ini merupakan salah satu wonderkid Arema FC di Piala Presiden 2017. Ia bisa bermain di dua posisi, yakni winger dan bek sayap kiri.
Baca Juga
Advertisement
Selama ikut seleksi Timnas Indonesia U-22 di Karawaci, Tangerang, Nasir harus bersaing dengan pemain Pusamania Borneo FC, Terens Puhiri dan rekan setimnya di Arema, Hanif Sjahbandi.
"Saya biasa bermain di sayap kiri, tetapi siap main di mana saja. Saya mempersiapkan diri bermain di tempat itu. Arahan dari coach Milla tidak ada, saya siap main di mana saja," katanya kepada Liputan6.com di Cibinong, Bogor, Sabtu (11/3/2017).
"Belum ada omongan atau masukan dari coach Milla selama mengikuti tahap seleksi pertama dan ketiga. Tetapi, terakhir saya ditanya kondisi sama dia," ujar Nasir menambahkan.
Pemain 20 tahun itu mengaku cocok dengan permainan yang diinstruksikan oleh Luis Milla. "Saya sejalan dengan gaya bermain pelatih yang menginginkan satu-dua sentuhan. Saya pribadi tidak suka main banyak pegang bola," ucap Nasih.
Nasir sudah dua kali ikut seleksi Timnas Indonesia U-22 yang pekan ini sudah memasuki tahap ketiga. Milla akan mengumumkan pemain yang lolos seleksi usai final Piala Presiden 2017.
Pernah Gagal
Nasir tak mau gagal menembus skuat utama Timnas Indonesia U-22 yang disiapkan untuk tampil di SEA Games 2017. Sebab, ia pernah gagal ikut SEA Games Singapura, dua tahun lalu.
"Kegagalan saat seleksi Timnas Indonesia U-23 (di bawah asuhan Aji Santoso untuk SEA Games 2015 Singapura) karena persaingan. Saat itu banyak senior, sementara hanya saya pemain muda sendiri," ujarnya.
"Terlebuh lagi, dulu saya masih memperkuat tim Divisi Utama (Persatu Tuban). Sedangkan pemain lainnya dari ISL," ucap Nasir mengakhiri.
Cakrayuri Nuralam
Advertisement