Liputan6.com, Jakarta Satu lagi film layar lebar nasional yang akan segera hadir menghias bioskop-bioskop tanah air, Bid'ah Cinta. Film produksi Kaniga Picture ini akan tayang serentak pada 16 Maret mendatang.
Saat konferensi pers di Metropole XXI Cikini, Jakarta Pusat, orang-orang penting yang terlibat di balik film ini menjelaskan proses kreatif pembuatan film hingga rampung.
Baca Juga
Advertisement
"Film ini dibuat 2015 sebelum situasi memanas seperti sekarang, bercerita tentang perbedaan pemahaman (agama) dan bagaimana perbedaan pemahaman itu bisa berdampingan," jelas Lukman Hakim selaku sutradara Bid'ah Cinta usai konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2017).
Bid'ah Cinta memilih tema yang cukup dekat dengan isu-isu yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Mengusung tema asmara dan religi, film ini sudah banyak menarik perhatian masyarakat kendati belum tayang.
Sadar akan banyak pro kontra mengenai isu sensitif dalam film ini, sang executive producer bersama tim sudah siap pasang badan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan mengenai film ini.
"Buat saya, kami dari Kaninga terbuka untuk diskusi dengan siapa saja kalau ada keberatan atau film ini menyalahi aturan. Tidak takut, film ini menggambarkan kondisi aktual di masyarakat," papar Wirawati.
Menanggapi komentar negatif yang banyak terlontar mengenai film Bid'ah Cinta, Wirawati menambahkan, "Sebenernya komentar negatif atau menyeramkan itu karena mereka belum menonton."
Senada dengan Wirawati, tim penulis skenario menekankan bahwa poin penting dalam film ini bukan terletak pada perbedaan, tetapi bagaimana kita seharusnya memaknai perbedaan-perbedaan tersebut.
"Kami mencoba memberikan yang bermanfaat ke masyarakat. Seharusnya kita gak perlu tegang-tegang amat lah. Kita harusnya damai, harmonis, dan mencari jalan tengah," katanya tetang film yang dibintangi Ayushita dan Dimas Aditya itu.