Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang dilakukan oleh New European Research telah menemukan manfaat kesehatan dari gaya hidup aktif secara fisik. Temuan itu menyatakan, terus aktif bisa menyingkirkan akibat dari kelebihan berat badan pada penyakit kardiovaskular dalam usia pertengahan dan lansia.
Department of Epidemiology, Erasmus University Medical Centre, di Rotterdam, Belanda, melakukan studi observasi dan memantau lebih dari 5,344 partisipan berusia 55 hingga 97 tahun dan bebas penyakit jantung pada awal penelitian dan dipantau selama 15 tahun. t Responden tersebut dipantau dengan mengumpulkan informasi mengenai Indeks Massa Tubuh (IMT), aktivitas fisik, merokok, penggunaan alkohol, diet, pendidikan, dan riwayat keluarga akan serangan jantung prematur.
Advertisement
Para partisipan kemudian dikategorikan menurut kelompok berdasarkan IMT mereka: normal (18.5-24.9 kg/m2), kelebihan berat badan (25-29.9 kg/m2) dan obesitas (>30 kg/m2); dan akitivitas fisik, tingi atau rendah.
Dengan 16 persen mengalami kejadian kardiovaskuler dalam periode 15 tahun, analisa yang dibuat menunjukkan bahwa aktivitas fisik itu sendiri dihubungkan dengan penurunan resiko akan penyakit kardiovaskular, terlepas dari kategori IMT mereka.
Namun begitu, hasil yang ditunjukkan tidak memperlihatkan adanya hubungan antara IMT dengan penyakit kardiovaskular. Ketika tim peneliti menganalisa efek dari kombinasi antara aktivitas fisik dan IMT, mereka menemukan bahwa perbandingan antara orang dengan berat normal dengan tingkat aktivitas fisik yang tinggi, dan orang dengan kelebihan berat badan atau obese dengan tingkat aktivitas fisik yang tinggi tidak menunjukkan peningkatan resiko akan penyakit kardiovaskuler.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas fisik mempunyai efek melindungi yang lebih baik dibandingkan dengan IMT terhadap penyakit kardiovaskuler.
Temuan ini bisa ditemukan pada European Journal of Preventive Cardiology, melansir Times of India, Senin (13/3/2017).