Liputan6.com, Jakarta - Nintendo Switch, konsol terbaru milik Nintendo secara resmi meluncur di pasaran global pada 3 Maret 2017.
Peluncuran Nintendo Switch disambut dengan suka cita oleh banyak gamer di seluruh dunia, dan mencapai angka penjualan yang cukup tinggi, 331 ribu unit (hanya di Jepang).
Meski begitu, bukan berarti peluncuran batch pertama konsol Nintendo tersebut tidak bermasalah. Seperti diketahui, beberapa media dan blogger yang berkesempatan mencoba Nintendo Switch terlebih dulu mendapati kontroler Joy-Con--sebelah kiri--mengalami masalah koneksi.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut berlanjut hingga konsol ini meluncur di pasaran. Beberapa pemain berspekulasi masalah ini terjadi karena desain dan letak antena kontroler Joy-Con. Namun, Nintendo melihat hal tersebut bukanlah sebuah masalah besar.
Dalam salah satu sesi wawancara yang di kutip dari TIME via Endgadget, Senin (13/3/2017), President Nintendo of America Reggie Fils-Aime mengonfirmasi perusahaan sudah mengetahui masalah tersebut.
Ia mengatakan, "Yang bisa saya katakan saat ini kami [Nintendo] sudah mengetahui masalah tersebut, dan meminta kepada konsumen berbagai macam pertanyaan...kami akan mempelajari dan mencari solusi langkah apa yang akan diambil ke depannya."
Sayang, Nintendo masih belum bisa memberikan komentar lebih lanjut tentang masalah tersebut. Namun, pastinya perusahaan sudah meluncurkan update software pertamanya untuk mengatasi masalah itu secara bertahap.
Sekadar informasi, Nintendo Switch saat ini sudah dijual di toko-toko gim di seluruh dunia, dan tentunya di Indonesia. Harga Nintendo Switch di Indonesia saat ini dibanderol sekitar Rp 6,4 juta untuk bundling konsol dan dua gim--Legend of Zelda: Breath of the Wild dan 1-2 Switch.
(Ysl/Isk)