Liputan6.com, Manchester - Nasib yang dialami Marcus Rashford bersama Manchester United (MU) di musim 2016/2017 jauh berbeda dengan musim lalu. Jika tahun lalu Rashford mampu tampil mengejutkan, berbeda dengan musim ini di mana dirinya jarang dimainkan.
Kehadiran pelatih Jose Mourinho di MU penyebab utama perubahan nasib Rashford. Bersama Mourinho, Rashford tak banyak mendapat kesempatan bermain. Kalau pun bermain, ia tak memerankan posisi aslinya, yakni sebagai penyerang tengah.
Baca Juga
Advertisement
Maklum, peran itu sudah menjadi milik Zlatan Ibrahimovic, yang datang ke Old Trafford di musim panas 2016. Karenanya, saat mendapat kesempatan, Rashford justru diberikan peran sebagai winger. Itu pun ia juga masih harus bersaing dengan Henrikh Mkhitaryan, Jese Lingard, Anthony Martial, hingga Juan Mata.
"Ia hanya anak yang menikmati sepak bola. Musim kedua memang selalu sulit. Ini adalah musim dengan tekanan, orang-orang mengenalnya, dan ada ekspektasi. Tapi, saya pikir musim ketiga akan kembali bagus untuknya," kata Mourinho, seperti dilansir Soccerway.
Musim lalu memang menjadi debut Rashford bersama MU. Tampil dalam 31 laga, ia mencetak 12 gol. Bahkan, pemain berusia 19 tahun itu juga tampil memukau bersama timnas Inggris senior dan U-21.
Dukungan buat Rashford
Berbeda dengan yang ditorehkannya di musim ini. Tampil dalam 36 laga meski sebagian besar hanya sebagai pengganti, Rashford baru mengemas tujuh gol. Namun, Mourinho sama sekali tak kecewa dengan Rashford. Ia memahami apa yang sedang dialami Rashford.
"Saya tahu ini menjadi musim yang sulit untuknya setelah musim yang mengejutkan. Saat itu ia menjalani musim tanpa tekanan, musim di mana tak seorang pun yang mengenalnya, ia datang dan membuat dampak positif," ungkap Mourinho.
"Ia adalah anak yang memiliki mental bagus dan sekarang kami tanpa Zlatan di tiga laga. Jadi, ini antara dirinya, Martial, dan Rooney. Ia memiliki masa depan di sini dan saya yakin segalanya akan jauh lebih baik," ungkap Mourinho.
Advertisement