Program Micro Finance Kementan Bantu Petani Tingkatkan Hasil Pertanian

Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan program akses layanan keuangan (micro finance) kepada petani.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2023, 20:25 WIB
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan program akses layanan keuangan (micro finance) kepada petani. Bantuan berbentuk modal ini dinilai digadang-gadang dapat dimanfaatkan langsung petani sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, micro finance saat ini merupakan salah satu solusi alternatif permasalahan yang dihadapi petani. Dari dua bentuk micro finance produktif dan konsumtif, pihaknya memilih menggunakan micro finance produktif. 

Dengan bantuan microfinance produktif petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan hasil panen yang berujung pada peningkatan kesejahteraan petani. Kesejahteraan petani menjadi muara tujuan utama dari program tersebut. 

"Ini adalah komitmen meningkatan Kesejahteraan Kementan dengan mempermudah modal petani, peternak, korporasi petani untuk mendapatkan fasilitas kredit atau pembiayaan dari lembaga keuangan," kata Amran dalam keterangannya, Minggu (3/12/2023). 

Dia meyakini dengan program microfinance sangat berguna dalam mendukung kemajuan perekonomian dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Suntikan modal dari microfinance mampu membantu petani dalam mengembangkan produktivitas pertanian. 

 

(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Meningkatnya aktivitas petani secara otomatis dapat mendorong peningkatan laba atau keuntungan sehingga dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. 

"Program ini juga memberikan harapan pemerataan ekonomi. Bantuan untuk mengembangkan usaha pertanian menengah ke bawah dapat mendukung tujuan ekonomi agar lebih merata," jelasnya. 

Lebih detail Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil menjelaskan mekanisme penyaluran kredit pembiayaan salah satu program Kementan yakni UPLAND Project telah diatur didalam pedoman teknis akses layanan keuangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian serta perjanjian antara Bupati atau Kepala Dinas Pertanian Kabupaten dengan Lembaga Keuangan. 

"Platform pemberian kredit kepada UMKM kepada berbeda-beda. Ultramikro mendapatkan di bawah 20 juta. Mokro 20-40 juta, kecil 50-500 juta, dan menengah 500 juta-5 miliar," jelasnya. 

Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu daerah yang telah menerima dana micro finance sebesar Rp950 juta melalui PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB yang kemudian disalurkan ke 29 petani. 

"Akhir tahun ini 2023 ini dana micro finance UPLAND menyalurkan dana ke Kabupaten Magelang sebesar Rp6.855 miliar untuk petani padi organik di tiga kecamatan yaitu Grabag, Sawangan, dan Bandongan Kabupaten Magelang," jelasnya. 

Adapun Untuk 11 kabupaten lainnya saat ini sedang menyiapkan peraturan daerah terkait penyertaan modal UPLAND, dan diharapkan awal tahun 2024 sudah selesai.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya