Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meresmikan museum atau galeri Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di Lantai 2 Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Di museum ini, ada sekitar 2.000 koleksi harta karun yang dipamerkan.
"Ini mini museum kita menyebutnya. Isinya barang-barang bersejarah yang diangkat dari laut Indonesia karena kita ingin mewujudkan cita-cita Presiden Jokowi sebagai poros maritim. Kita selesaikan satu persatu, mulai dari memberantas pencurian ilegal, dan lainnya," kata Susi saat Peresmian Museum BMKT di kantornya, Jakarta Senin malam (13/3/2017).
Dalam acara ini, Susi tampil anggun berbalut dress hitam terbuka di bagian punggung. Dia didampingi para Duta Besar dari Spanyol, Rusia, China, Italia, Amerika Serikat (AS), dan negara sahabat lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Galeri ini bukan sekadar bangunan, tapi pesan tanggung jawab pemerintah membawa BMKT sebagai kekayaan bahari lebih dekat kepada masyarakat dan menjadi sumber inspirasi untuk dijaga keberadaannya," ujar Susi.
Dari pantauan Liputan6.com, saat memasuki ruang galeri, muncul decak kagum melihat begitu banyak harta karun bawah laut dipajang sangat rapi di lemari-lemari kaca. Adapula dari benda-benda berharga ini yang dipamerkan di etalase-etalase terbuka.
"Daripada tidak keurus di warehouse Cileungsi, Bu Menteri Susi inisiasi membuat galeri untuk memajang ribuan BMKT milik pemerintah. BMKT ini sudah dipilih," kata Kasubdit Pengawasan Produk dan Jasa Kelautan PSDKP KKP, Halid Yusuf saat berbincang dengan Liputan6.com.
Halid menjelaskan, galeri ini menampung sekitar 2.000 koleksi ini dibagi menjadi tiga area sesuai tiga lokasi pengangkatan BMKT, yakni area BMKT dari Pulau Buaya, Nusa Tenggara Timur (NTT); dari Batu Hitam, Bangka Belitung; dan Cirebon.
"BMKT yang ada di galeri ini berasal dari tiga pengangkatan di tiga wilayah Indonesia. Pengangkatan tersebut termasuk total 10 pengangkatan BMKT di bawah periode 2010," ujar Halid.
Melongok dari dekat ribuan harta karun tersebut, pengunjung seakan diajak menyelam ke dasar laut. Ada piring, mangkuk, guci kecil dan besar, timah, koin, botol transparan hingga perlengkapan sembahyang peninggalan kapal-kapal China, Eropa yang karam di perairan Indonesia ratusan tahun silam.
"Ada sekitar 2.000 koleksi BMKT. Yang BMKT temuan di Batu Hitam dari Dinasti Tang, lalu di Cirebon dari lima dinasti, dan BMKT di Pulau Buaya dari Dinasti Sung," jelas Halid.
Halid mengaku belum ada angka pasti nilai dari sekitar 2.000 koleksi harta karun di galeri tersebut. Namun ditaksir sekitar miliaran rupiah. "Tidak sampai triliunan, mungkin miliaran rupiah," ujar dia.
Walaupun demikian, dia menegaskan, nilai sejarah dari benda-benda muatan kapal tenggelam ini sangat luar biasa besar. Dengan begitu, koleksi BMKT yang ada di galeri ini dapat menjadi sarana pendidikan dan penelitian bagi pelajar maupun mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.