Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku miris melihat ratusan ribu harta karun yang diangkat dari kapal karam di perairan Indonesia hanya teronggok di gudang Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT). Hal inilah yang melatarbelakangi Susi meresmikan museum mini di Gedung Mina Bahari IV, kantor KKP.
Pemerintah memiliki sebuah gudang BMKT yang menampung lebih dari 200 ribu koleksi harta karun dari abad 9 sampai 18 Masehi. Selama ini, akses masyarakat terhadap harta karun di gudang tersebut dibatasi karena alasan keamanan.
"Saya melihat banyak BMKT hasil pembagian, pengangkatan dari sejumlah perusahaan beberapa tahun lalu penuh debu di gudang, di kontainer, banyak yang pecah. Saya sebagai Menteri KP rasanya tidak ikhlas karena ini barang yang punya nilai sejarah tinggi," kata Susi saat peresmian Museum BMKT di kantornya, Jakarta, Senin malam (13/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, sebuah bangsa berdiri dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah. BMKT atau harta karun yang diangkut dari perut laut Indonesia merupakan bagian dari sejarah bangsa yang harus dinikmati generasi muda.
"Jangan cuma jadi koleksi pribadi di rumah orang-orang besar. Bahkan saya berharap kolektor yang punya barang-barang ini berkenan meminjamkan kepada kita. Nilai BMKT ini tidak bisa dihitung dari rupiah, nilai sejarah dan prestisiusnya tidak bisa diukur dengan nominal," Susi menegaskan.
Di museum BMKT atau harta karun di GMB IV KKP dipamerkan kurang lebih 1.500-2.000 koleksi yang diambil dari gudang BMKT. "Galeri ini bukan sekedar sebuah bangunan, tapi ini adalah pesan tanggungjawab pemerintah untuk membawa BMKT sebagai kekayaan bahari lebih dekat kepada masyarakat dan menjadi sumber inspirasi untuk dijaga keberadaannya," kata Susi.