Dukun Malaysia, Raja Bomoh Gelar Ritual untuk Kim Jong-nam

Sebuah video berdurasi 3 menit berisi ritual di pantai untuk melindungi Malaysia dari serangan nuklir Korea Utara itu lalu beredar.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Mar 2017, 10:56 WIB
Dukun Malaysia, Raja Bomoh menggelar ritual atas kematian misterius saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, Kim Jong-nam. (Screen Grab)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Salah satu dukun Malaysia yang dikenal dengan Raja Bomoh Sedunia kembali muncul ke publik, untuk melakukan ritual terkait kematian misterius Kim Jong-nam. Kali ini ia beraksi di luar National Institute of Forensic Medicine (IPFN) di Rumah Sakit Kuala Lumpur.

Ibrahim Mat Zin, yang menyebut dirinya sebagai 'Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP' memicu perhatian media ketika ia tiba di luar IPFN pada Senin 13 Maret 2017 pukul pukul 18.00.

Seperti diberitakan Asia One yang dikutip Selasa (14/3/2017), dia melakukan ritual dengan menggunakan tongkat yang dijadikan sebagai teropong. Lalu membaca doa dan meninggalkan lokasi tersebut sekitar lima menit kemudian.

Sebuah video berdurasi tiga menit yang menayangkan Ibrahim melakukan ritual di pantai untuk melindungi Malaysia dari serangan nuklir Korea Utara, kemudian menjadi viral.

Dalam rekaman tersebut, Ibrahim dan tiga asistennya terlihat berada di pinggir laut yang airnya merendam sebatas pergelangan kaki. Mereka membawa dua kelapa, sepasang tongkat yang digunakan sebagai teropong, lima meriam bambu, karpet, dan semangkuk air laut.

"Kali ini, ritual untuk melindungi Malaysia dari ancaman atau serangan dari negara lain terutama Korea Utara," ucap Ibrahim seperti dikutip dari portal berita Melayu.

Berikut ini cuplikan videonya:

Sosok Ibrahim menjadi kontroversial, saat ia muncul pertama kali dan menjadi berita utama pada Maret 2014. Saat itu ia melakukan dua ritual di Bandara Internasional Kuala Lumpur untuk menemukan penerbangan Malaysia Airlines MH370.


Ritual Mencari MH370

Sebelumnya, pria yang dikenal dengan sebutan 'Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP' ini melakukan ritual di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin 10 Maret dan Kamis 14 Maret 2014. Dalam aksinya, ia membawa karpet, kelapa, teropong bambu, dan air zamzam. Mantera pun diucapkan sambil menggunakan sejumlah media tersebut.

Namun aksi Bomoh yang membawa kelapa, teropong bambu dan'karpet terbang' di bandara ini menuai kecaman dari sejumlah orang, baik dari Malaysia, maupun luar Malaysia. Termasuk dari para pengguna jejaring sosial.

"Sungguh memalukan ada Bomoh di Malaysia," kata seorang pengguna Twitter. Netizen lain bahkan menyebut aksi Bomoh adalah tindakan bodoh, memalukan, dan tidak masuk akal.

Aksi Raja Bomoh tidak hanya menuai kecaman, tapi juga terancam dipidana. Departemen Agama Islam Selangor (Jais) menyatakan akan menangkap mereka yang melakukan ritual-ritual yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dan mereka yang melakukannya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) akan dibubarkan.

Kepala Departemen Penegakan Hukum Distrik Sepang, Zaifullah Jaafar Shidek mengatakan pemantauan dilakukan karena beberapa orang melakukan ritual berdoa kembalinya MH370 yang hilang bak ditelan bumi pada Sabtu 8 Maret 2014.

"Apa pun yang bertentangan dengan prinsip syariah dan fatwa akan diminta untuk dibubarkan, dan jika mereka menolak, kami akan menangkap mereka sesuai dengan Bagian 7 Berlakunya Undang-undang Tindak Pidana Syariah (Selangor) 1995 untuk doktrin palsu," urai Zaifullah seperti dikutip dari The Star.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya