Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap bertahan di zona hijau jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa (14/3/2017), IHSG naik 22,21 poin atau 0,41 persen ke level 5.431,58. Indeks saham LQ45 mendaki 0,44 persen ke level 900,27. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Ada sebanyak 161 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 154 saham melemah. 109 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.449,76 dan terendah 5.412,96.
Transaksi saham perdagangan pada hari ini cukup ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham 334.890 kali dengan volume perdagangan 24,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,3 triliun. Tercatat aksi beli investor asing mencapai Rp 505 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.370.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi saham yang besar didorong ada transaksi di pasar nego. Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) ditransaksikan mencapai Rp 6,7 triliun dengan harga Rp 550 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6 kali.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,48 persen, yang catatakan penurunan terbesar. Sedangkan sektor saham infrastruktur menguat 1,45 persen. Penguatan sektor saham infrastruktur terbesar pada hari ini.
Saham-saham yang menguat antara lain saham ALKA naik 33,33 persen ke level Rp 200 per saham, saham RIMO menanjak 31,52 persen ke level Rp 242 per saham, dan saham BINA mendaki 25 persen ke level Rp 650 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NAGA merosot 26,67 persen ke level Rp 132 per saham, saham HOME melemah 20,77 persen ke level Rp 206 per saham, dan saham CANI tergelincir 9,09 persen ke level Rp 500 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,01 persen ke level 23.827,94, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,12 persen ke level 19.609, indeks saham Singapura turun 0,34 persen ke level 3.136,46.
Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,76 persen ke level 2.133,78, dan catatkan penguatan terbesar. Indeks saham Shanghai mendaki 0,07 persen ke level 3.239,33 dan indeks saham Taiwan menguat 0,48 persen ke level 9.744.
Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan penguatan IHSG didorong aksi beli investor asing. Investor asing melakukan aksi beli terutama di saham-saham unggulan antara lain saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
"Aksi beli investor asing di saham Telkom sekitar Rp 150 miliar. Penguatan hari ini disumbang Telkom. Dengan saham Telkom naik kerek IHSG," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, dari data eksternal, penguatan IHSG didorong oleh data produksi China. Ada kenaikan produksi China, Bima menilai dapat memberikan sentimen positif untuk sektor industri dan tambang.
Terkait rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga, Bima menilai, pelaku pasar sudah yakin bank sentral AS menaikkan suku bunga sehingga itu sudah tercermin di pasar. "Sudah price in dari beberapa waktu lalu. Pasar sekarang cermati laporan keuangan emiten," kata dia.
"Kendalanya biaya angkut itu tidak tercover oleh biaya harga BBG yang ditetapkan Pemerintah siapa yang tangung itu, itu dibebankan ke badan usaha seperti Pertamina dan PGN jadi kerugian lah bagi kami misalnya mau dikembangkan masif kan jadi masalah," tutur Ryrien