Berkebun di Dekat Tempat Angker, Warga Bajo Hilang Misterius

Biasanya korban pulang ke rumah usai berkebun pukul 19.00 Wita, namun sampai beberapa jam kemudian hilang misterius.

oleh Eka Hakim diperbarui 14 Mar 2017, 20:02 WIB
Kapolsek Bajo, Iptu Ralim memimpin pencarian warga yang diduga terseret arus sungai yang terkenal angker. (Liputan6.com/Eka Hakim).

Liputan6.com, Luwu - Seorang warga Desa Saronda, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Baso Serang (55) dikabarkan hilang secara misterius saat berkebun di dekat sungai Suso. Sungai itu dikenal warga setempat angker.

Kapolsek Bajo, Iptu Ralim, mengatakan kejadian hilangnya korban diketahui sejak Senin, 13 Maret 2017 pukul 19.00 Wita.

Dari pengakuan istri korban, Daeng Sonna, korban saat itu sedang berada di kebun yang tidak jauh dari rumahnya. Biasanya korban pulang ke rumah pukul 19.00 Wita.

"Nah, istrinya menunggu sambil menonton televisi d irumah tetangganya. Namun sampai pukul 22.00 Wita, korban tidak kunjung datang," kata Ralim via telepon, Selasa (14/3/2017).

Karena korban tak kunjung pulang, Daeng Sonna lalu memberi tahu anaknya, Karmila, yang juga tinggal tak jauh dari rumahnya. Mereka pun mencari keberadaan sang ayah.

"Keduanya pun melakukan pencarian sembari memberitahu warga lainnya," lanjut Ralim.

Setelah dilakukan pencarian dari kebun hingga menyisir ke tepi sungai yang jaraknya bersampingan dengan kebun milik korban, tetap tak membuahkan hasil.

"Dugaan sementara diduga terbawa arus sungai Suso," kata Ralim.

Sampai saat ini tim gabungan Polsek bersama SAR masih melakukan pencarian. Pencarian juga dilakukan dengan melakukan penyisiran di tepian sungai angker tersebut.

"Polsek juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah kecamatan serta tokoh masyarakat dan SAR untuk bersama-sama membantu pencarian hingga saat ini," ujar Ralim.

Pencarian difokuskan ke sungai Suso yang dikenal oleh warga punya kisah mistis dan angker. Fokus pencarian itu karena pihaknya menduga korban terseret arus, mengingat untuk pulang ke rumah korban harus menyeberangi sungai.

"Dugaan bahwa korban terseret arus air sungai karena kebunnya berseberangan dengan rumah tinggalnya, sedangkan semalam hujan deras dan air sungai cukup deras arusnya," ucap Ralim.

Sebelum hilang, korban diketahui terakhir bekerja di kebunnya mengenakan pakaian berupa kaos berwarna hitam dan celana pendek warna krem.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya