Liputan6.com, Gunungkidul - Warga di lereng Gunung Tumpeng, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, geger pada Sabtu pekan lalu, 11 Maret 2017. Sebab di wilayah mereka yang merupakan tanah gersang dan penuh bebatuan, bahkan kerap kekurangan air, kini muncul sumber mata air.
Fenomena langka ini terjadi di lahan tegalan milik, Parno Suwito (65). Sumber mata air ini hingga Senin, 13 Maret 2017, masih mengeluarkan air.
Anak Parno, Partini (30) menuturkan, penemuan mata air ini berawal saat ayahnya sedang mencabuti rumput di sekitar ladang miliknya pada Sabtu pekan lalu. Tanah bekas di lokasi rumput yang dicabut itu mengeluarkan air. Penasaran, ia pun menelusuri dari mana air itu muncul.
"Airnya keluar dari dalam tanah secara tiba-tiba, meski sejak dulu di sekitar ladang tidak ada sumber air, ada sumur sih tapi agak jauh," ucap dia, Senin, 13 Maret 2017.
Baca Juga
Advertisement
Ayahnya lalu mengetahui sumber mata air tersebut muncul dari balik bebatuan di pinggir ladang di bukit Gunung Tumpeng. Lalu ia pun mulai mengangkat bebatuan yang ada di bukit tersebut.
Setelah dicek, air kembali muncul dari bebatuan itu. Ayahnya menghitung ada sekitar tiga mata air, sehingga total mata air yang keluar dari dalam tanah ada empat.
"Ada tiga yang bisa diambil airnya, yang satu terus mengalir langsung ke tanah," kata Partini.
Partini mulai curiga dengan genangan air yang muncul di ladangnya. Apalagi di wilayahnya tidak ada hujan sejak beberapa waktu, tapi airnya masih terus menggenang. Ia dan ayahnya curiga jika ada sumber mata airnya.
"Ternyata memang betul kecurigaan saya, jika ada sumber mata air di ladangnya itu," ujar dia.
Temuan ini membuat ratusan warga sekitar berbondong-bondong mendatangi lokasi sumber mata air baru itu. Bahkan temuan sumber mata air ini membuat warga percaya air itu mampu memberikan kesembuhan. Air yang keluar pun terlihat bening dan terasa segar. Warga mengambil air itu menggunakan botol air mineral dan jeriken air.
"Sudah, sudah banyak warga yang datang ke lokasi sejak kemarin, mereka membawa pulang air tersebut. Katanya bisa menyembuhkan, tapi itu mungkin kepercayaan saja ya," Partini membeberkan.
Adapun salah seorang warga Wonosari, Adhitya Pratama mengaku sudah meminum air tersebut. Ia mengaku sebelumnya mengalami serak, namun setelah minum air dari sumber mata air itu sakitnya mulai berkurang.
"Awalnya hanya mampir, karena ada informasi air keluar dari dalam tanah. Saya mencoba, dan kebetulan pas enggak enak badan. Ternyata lebih baik. Entah karena airnya atau bukan," ujar dia.
Saat ini sumber mata air itu masih mengeluarkan air. Airnya sangat banyak karena terus mengalir, sehingga warga kesusahan karena ladangnya tidak dapat ditanami karena terendam air. Warga juga mengalirkan air yang terus menggenang di lokasi penemuan mata air di Gunungkidul.