Liputan6.com, Jakarta - Perombakan struktur manajemen dilakukan Persija Jakarta. Pengusaha I Gede Widiade masuk sebagai direktur klub setelah melakukan kapitalisasi utang Persija.
Dalam jumpa pers, Selasa (14/3/2017) sore di Kuningan, Jakarta, perkenalan Gede didampingi Presiden Persija Ferry Paulus, pelatih Stefano Cugurra Teco, dan dua pemain Bambang Pamungkas serta Andritany Ardhiyasa.
Baca Juga
Advertisement
Namun, kedatangan Gede tak akan mengubah posisi Ferry sebagai presiden atau komisaris di badan legal klub. "Jangan ragukan kesetiaan saya kepada Persija. Namun kita juga harus menyongong era baru," ucap Ferry kepada wartawan.
Pria asal Manado tersebut menjelaskan, dengan kedatangan Gede, yang juga sebagai investor, Persija telah melakukan kapitalisasi sebagian utang menjadi modal. Gede dikabarkan menggelontorkan dana Rp 30 miliar untuk dipakai Persija sebagai modal menjalankan perusahaan.
Di bawah kepemimpinan Gede, Persija ditargetkan bisa finis di posisi ketiga klasemen liga. Selain itu, klub ibukota tersebut akan kembali memiliki stadion kandang setelah jadi tim musafir setahun belakangan.
"Dalam proses restrukturisasi bakal banyak dinamika. Buku lama sudah ditutup dan semoga trofi akan hadir dari tangan Pak Gede. Saya antarkan mulai hari ini. I pass the ball," ucap Ferry.
Kembalikan Kejayaan
Gede menimpali kalau dirinya siap menjalankan roda kepemimpinan di Persija dan mengembalikan kejayaan klubnya di Indonesia. "I take challange. I promise do the best. Saya minta maaf kalo ada yang kurang dan saya permisi masuk karena saya cinta sepak bola," ujar Gede, yang pernah mengelola Surabaya United, cikal bakal Bhayangkara FC dan PSMP Mojokerto.
Gede menyebut, di era sekarang, klub tak bisa berpikir konvensional. "Karena namanya Persija pasti harus di Jakarta dan harus di ada di ibukota. Ini sudah jadi positioning yang bagus maka seharusnya jadi klub nomor satu," kata Gede.