Michael Essien Biasa Panggil Mourinho Daddy

Michael Essien dan Mourinho memang sangat akrab saat masih bersama di Chelsea.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 15 Mar 2017, 12:30 WIB
Michael Essien dan Mourinho memang sangat akrab saat masih bersama di Chelsea. (AFP/Carl De Souza)

Liputan6.com, Bandung - Gelandang baru Persib Bandung, Michael Essien biasa memanggil manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho dengan sebutan Daddy. Keduanya memang sangat akrab saat masih bersama di Chelsea.

Michael Essien merupakan pemain pertama yang didatangkan Mourinho ketika melatih Chelsea untuk pertama kalinya pada 2005. Pada musim pertamanya, Essien berhasil membantu Chelsea dan Mourinho memenangkan gelar Liga Inggris.

Ketika Mourinho melatih Real Madrid, Essien pun memilih mengikuti jejaknya pada 2012 dengan status sebagai pemain pinjaman. Setahun berselang, keduanya kembali ke Chelsea. Ketika melakukan ajang pramusim di Malaysia, Mourinho bahkan tak sungkan menyebut Essien sebagai anaknya.

"Dia adalah pria yang baik, sangat loyal kepada saya dan Chelsea. Dia juga ikut saya ketika di Real Madrid. Saya melihat dia punya motovasi yang spesial dan pemain yang sangat bagus," kata Mourinho, dikutip dari Independent pada 19 Juli 2013.

"Kita semua tahu kalau dia sudah tidak berusia 20 tahun lagi. Mungkin ada kalanya dia menghadapi situasi sulit seperti cedera, tapi Michael Essien tetap pemain yang fantastis. Dia bisa memberikan keseimbangan yang tepat," ujar pelatih asal Portugal tersebut.


Alasan Panggil Daddy

Di sisi lain, Essien sendiri juga sudah menganggap Mourinho sebagai ayahnya sendiri. Gelandang berusia 34 tahun itu mengatakan kalau Mourinho berperan besar dalam kesuksesan kariernya di kompetisi Eropa.

"Kenapa saya memanggilnya Daddy? Itu karena dia seperti ayah saya. Mourinho sangat baik, dia tahu kekuatan saya. Tentu saja saya senang bisa mempunyai kesempatan bekerja dengan dia," ucapnya, dilansir dari Tribal Football.

Mantan pemain AC Milan itu mengungkapkan sedikit karakteristik Mourinho. Essien menyebut pelatih asal Portugal itu sangat tegas ketika memimpin latihan.

"Dia sangat kuat dan memiliki cara yang bagus untuk menangani pemainnya. Dia tahu bagaimana mendapatkan hasil maksimal dalam setiap pertandingan. Dia sangat sayang kepada semua pemainnya," ujar Michael Essien mengakhiri.

Michael Essien bersama manajemen Persib Bandung. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)


Bukan yang Terakhir?

Sementara itu, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman berharap Essien bukan menjadi rekrutan terakhir Persib untuk kompetisi Liga 1 2017. Menurutnya, skuat Maung Bandung masih membutuhkan tambahan pemain berposisi sebagai striker.

"Kalau lokal sudah tidak ada stok. Kalau memang regulasi pemain asing 3+1, ada kesempatan mencari striker, mudah-mudahan saja. Tapi kalau 2+1, kita berharap Sergio cepat sembuh saja," tutur pelatih yang membawa Persib juara Piala Presiden 2015 itu kepada Liputan6.com di Bandung, Selasa (14/3/2017).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya