5 Ritual Pagi Ini Bikin Berat Badan Naik

Ritual pagi ternyata bisa menentukan, apakah Anda berhasil menurunkan berat badan atau tidak.

oleh Nilam Suri diperbarui 16 Mar 2017, 06:00 WIB
Ritual pagi ternyata bisa menentukan, apakah Anda berhasil menurunkan berat badan atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta Semua orang yang ingin menurunkan berat badan sepertinya pernah mengalami masa-masa stuck. Saat segala usaha sudah dilakukan--olahraga, berhenti makan junk food, tak makan malam--namun angka timbangan tak juga bergerak ke kiri. Apa masalahnya?

"Kesalahan terbesar yang sering dilakukan orang ketika mereka berusaha menurunkan berat badan adalah memulai hari dengan cara yang salah," ujar Susan Peirce Thompson, PhD, presiden dari Institute for Sustainable Weight Loss.

Momen-momen awal bangun tidur menjadi fondasi untuk pilihan-pilihan Anda selanjutnya di hari itu--dan hari-hari selanjutnya. Itulah kenapa sangat penting untuk membiasakan ritual sehat saat Anda masih mengantuk dan belum terlalu sadar di pagi hari.

Berikut beberapa ritual pagi yang bisa mengacaukan usaha Anda menurunkan berat badan, melansir Prevention, Kamis (16/3/2017):


1. Bangun kesiangan

Bangun kesiangan bisa membuat Anda susah menurunkan berat badan.

Kita semua seperti sudah tahu, kurang tidur bisa membuat berat badan naik, karena hal ini membuat kadar kortisol di tubuh meningkat--yang membuat selera makan bertambah. Namun ternyata, hal sebaliknya--tidur terlalu banyak--juga tidak baik untuk Anda.

Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menemukan, tidur lebih dari 10 jam semalam bisa meningkat risiko Indeks Massa Tubuh (IMT) dibanding mereka yang tidur 7 sampai 9 jam per malam. Jadi, pastikan Anda tidur dalam jumlah yang cukup--tidak lebih.


2. Bersiap dalam gelap

Matahari pagi bisa membuat indeks massa tubuh Anda lebih rendah.

Jika Anda tetap menutup gorden setelah bangun, Anda bisa melewatkan keuntungan yang bisa membuat berat badan turun dari cahaya matahari. Begitu menurut peneltian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One.

Penulis studi ini mengatakan, orang-orang yang mendapat sinar matahari pagi memiliki IMT yang lebih jauh lebih rendah dibanding mereka yang tidak--tak peduli seberapa banyak mereka makan.

Menurut studi ini, hanya dengan 20 sampai 30 menit di bawah matahari pagi sudah mempengaruhi IMT Anda, bahkan saat mendung.

Ini karena tubuh akan menyesuaikan jam tubuh--termasuk metabolisme yang akan membakar kalori.


3. Tidak merapikan tempat tidur

Orang yang rajin merapikan tempat tidur lebih bisa menjaga dan menurunkan berat badan.

National Sleep Foundation survei menunjukkan, mereka yang merapikan tempat tidur setiap pagi memiliki kualitas tidur 19 persen lebih baik dibanding yang tidak. Dan karena tidur nyenyak membuat IMT Anda lebih rendah, maka tak ada salahnya merapikan kasur dimasukkan jadi ritual wajib pagi hari Anda.

Hal ini mungkin terdengar konyol, tapi Chales Duhigg, penulis dari The Power of Habit, menulis di bukunya bahwa merapikan tempat tidur bisa mendorong Anda pada kebiasaan baik lainnya, seperti makan siang yang sehat.

Di saat yang sama, Duhigg juga menulis bahwa mereka yang rutin merapikan tempat tidur lebih disiplin dalam menjaga pengeluaran--disiplin diri yang juga bisa Anda terapkan dalam menjaga kalori yang Anda konsumsi setiap harinya.


4. Tidak menimbang

Memeriksa timbangan setiap pagi bisa membantu Anda mempertahankan atau menurunkan berat badan.

Ketika para peneliti dari Cornell University mentrak 162 wanita dan pria obesitas selalu dua tahun, mereka menemukan, mereka yang selalu menimbang secara teratur lebih sukses menurunkan berat badan dan menjaganya.

Dan waktu terbaik untuk mengecek timbangan adalah saat Anda bangun tidur, ketika berat Anda sedang rendah-rendahnya, ujar Lisa Jones, RD, juru bicara dari Pennsylvania Academy of Nutrition and Diebetics.

Tidak hanya angka timbangan akan lebih akurat, Anda juga bisa melakukan penyesuaian saat angka timbangan lebih tinggi dari yang Anda perkirakan.


5. Melewatkan sarapan

Tidak melewatkan sarapan membantu Anda mengontrol rasa lapar seharian.

Para peneliti dari Tel Aviv University menemukan, pediet rendah karbohidrat yang makan sarapan dengan nutrisi seimbang lebih bisa mengontrol rasa lapar dan keinginan mengudap, dibanding mereka yang mengonsumsi sarapan 300 kalori rendah karbohidrat.

Mereka juga lebih disiplin bertahan dalam batas kalori harian. Belum lagi, mereka juga memiliki kadar hormon lapar, ghrelin, yang lebih rendah setelah makan.

Para peneliti mengatakan, memenuhi keinginan makan di pagi hari membantu Anda mengontrol rasa lapar sepanjang hari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya