Liputan6.com, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan badan belakang (rear fuselage) helikopter H225 yang ke-50 ke Airbus Helicopters. Penyerahan ini menjadi simbol dari peran penting PTDI di rantai pasokan global Airbus Helicopters.
Kerja sama antara PTDI dengan Airbus Helicopters sudah dimulai lebih dari empat dekade yang lalu. Hingga saat ini, kedua perusahaan telah secara kolektif menyerahkan hampir 200 helikopter kepada pelanggan di Indonesia.
Khususnya untuk H225, PTDI menjadi pemasok kunci untuk rear fuselage dan rangka utama helikopter tersebut pada 2008 dan telah melaksanakan kegiatan produksi secara penuh sejak 2011.
Baca Juga
Advertisement
Hanya dalam rentang waktu enam tahun, PTDI telah sukses memproduksi 50 rear fuselage untuk keluarga Super Puma ini, di samping enam rangka utama yang telah diserahkan pada Airbus Helicopters.
Dengan lebih dari 4.000 bagian untuk rangka tengah dan belakang yang diproduksi dan dirakit di dalam negeri, program H225 telah turut mentransformasi kemampuan produksi mitra industrinya di Indonesia ini.
Presiden Direktur Dirgantara Indonesia Budi Santoso menjelaskan, perusahaan menjadi salah satu pemasok kunci bagi Airbus Helicopters untuk produk rangka pesawat. "Kemitraan produksi yang kuat ini telah memicu perkembangan pesat dalam hal industrialisasi produksi komponen-komponen penting ini di Indonesia," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (15/3/2017).
Budi melanjutkan, hasil dari kerja sama dengan Airbus, lebih dari 4.000 orang telah dipekerjakan di industri kedirgantaraan Indonesia, di mana mereka dapat mempraktikkan kemampuan mereka dalam fungsi desain yang bernilai tambah tinggi, serta keahlian teknik dan produksi.
Untuk diketahui, PTDI dan Airbus Helicopters menjalankan kerja sama untuk 11 tipe helikopter berbeda, yaitu H225M, H215, AS565 MBe, AS365 N3+, H135, AS550, AS555, AS350, dan juga pada platform yang sudah ada lebih dahulu seperti NAS330, NSP332, dan MBO-105, untuk armada Kepresidenan Indonesia, TNI AU, TNI AD, TNI AL, POLRI, Basarnas, dan pusat pelatihan STPI. (Gdn/Ndw)