Liputan6.com, Pekanbaru - Sekitar delapan jam proses evakuasi dari landasan pacu, akhirnya pesawat tempur F-16 TS 1603 diangkat dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau. Proses dilakukan tim menggunakan prosedur berlaku dan menggunakan metode khusus.
Menurut Komandan Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi, proses evakuasi dilakukan sejak pesawat itu tergelincir pada pukul 17.45 WIB.
Advertisement
"Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 02.00 dini hari tadi," kata pria berbintang satu di pundaknya ini, Rabu (15/3/2017).
Henri menyebutkan, proses dilakukan secara hati-hati dan berpegang kepada standar operasional yang berlaku dengan harapan pesawat ini bisa diterbangkan kembali, setelah dilakukan sejumlah perbaikan.
"Evakuasi hati-hati supaya tidak menambah kerusakan. Harapannya bisa difungsikan kembali pesawat ini," terang Henri.
Selama evakuasi berlangsung, sejumlah petugas bersenjata lengkap dan mekanik ataupun ahlinya diturunkan ke landasan itu. Pesawat F-16 itu kemudian dibawa ke Markas Lanud Roesmin Nurjadin.
Henri menyebutkan, pesawat mengalami kerusakan pada bagian ekor dan pada bagian hidung. Kaca pintu masuk juga mengalami kerusakan karena posisi pesawat terbalik ketika tergelincir.
Hasil pemeriksaan sementara, pesawat F-16 awalnya mendarat dengan sukses. Tak lama kemudian setelah sistem dimatikan, terjadi mal fungsi di mana laju pesawat tak bisa dihentikan dan terbalik.
"Pesawat ini dibawa Lettu Penerbang Marco Anderson dan pelatih Mayor Penerbang Andri. Marco merupakan Siswa Konversi dari pesawat Hawk ke F-16," sebut Henri.