Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Eximbank atau lembaga pembiayaan ekspor Indonesia membukukan laba bersih Rp 1,41 triliun pada 2016. Laba ini turun 1,20 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 1,42 triliun.
Laba Indonesia Eximbank tergerus karena beberapa sebab. Di antaranya perlambatan ekonomi global yang turun dari 3,2 persen pada 2015 menjadi 3,1 persen pada 2016.
Kemudian, perlambatan ekonomi beberapa negara tujuan ekspor Indonesia. Ekonomi China turun dari 6,9 persen menjadi 6,7 persen, Amerika Serikat turun dari 2,6 persen menjadi 1,6 persen, Jepang 1,2 persen menjadi 0,9 persen. Lalu, harga komoditas dunia di mana non migas turun rata-rata 2,7 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Indonesia Eximbank mengalami kenaikan NPL gross sebesar 0,44 persen menjadi 3,99 persen dari 3,55 persen di tahun sebelumnya," tulis keterangan tersebut, Rabu (15/3/2017).
Namun, Eximbank mampu meningkatkan pembiayaan sebesar 18,31 persen menjadi Rp 88,53 triliun di tahun 2016. Pembiayaan disalurkan secara konvensional 84,96 persen dan berdasarkan prinsip syariah 15,04 persen. Berdasarkan segmennya, pembiayaan sebagian besar disalurkan kepada korporasi sebanyak 88,08 persen dan sisanya UKME 11,86 persen.
"Segmen UKME mendapat perhatian khusus, terlihat dengan naiknya pembiayaan UKME menjadi sebesar Rp 10,50 triliun atau naik sebesar 44,54 persen dari tahun 2015 yang sebesar Rp7,27 triliun," jelas dia.
Indonesia Eximbank melakukan penjamin sebesar Rp 8,13 triliun atau meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp 6,25 triliun. Asuransi menjadi Rp 9,43 triliun dari sebesar Rp 1,21 triliun.
"Total aset pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 100,67 triliun atau meningkat 18,47 persen dari tahun 2015 yang sebesar Rp 84,97 triliun," tulis keterangan itu.