Liputan6.com, Jakarta - Wapres Jusuf Kalla membeberkan alasan pemangkasan jumlah cabang olahraga (cabor) di Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang. Dari 42 cabor, Indonesia hanya akan memainkan maksimal 37 cabor, termasuk yang memiliki proyeksi emas untuk tuan rumah.
Baca Juga
Advertisement
Indonesia juga diharapkan bisa membawa pulang 28 emas dan finis di posisi 10 besar di Asian Games 2018. Target ini lebih tinggi dari pencapaian kontingen Merah Putih tiga tahun lalu di Incheon, Korea Selatan 2014 yakni peringkat 17 dengan koleksi empat medali emas.
"Kita mengikuti Incheon dan tidak mengikuti Guangzhou (Tiongkok 2010, 42 cabor), kan mereka punya dana lebih besar. Untungnya kita juga punya fasilitas dasar stadion olahraga atau arena renang (akuatik) yang tinggal rehabilitasi," ucap JK.
JK juga menegaskan panitia penyelenggara Asian Games tak bergantung pada APBN. Pasalnya pemasukan dari ajang besar ini bisa didapat dari sponsor dan promosi selama Asian Games 2018 digelar.
"Jangan lupa biaya pemasukan bukan hanya dari APBN. Tapi juga sponsor dan promosi. Ada juga uang masuk karcis penonton. Perkiraannya Rp 2-2,5 triliun," katanya.
"Hampir semua pelaksanaan Asian Games menguntungkan bagi negara penyelenggaranya. Tapi hitungan finansial Indonesia harus jelas," kata JK.