Liputan6.com, Jakarta - Simposium Nasional mengusulkan Baginda Dahlan Abdullah sebagai pahlawan nasional Indonesia digelar. Mungkin masih banyak orang yang belum mengenal Baginda Dahlan.
Baginda Dahlan merupakan salah seorang tokoh perintis perjuangan kemerdekaan RI asal Pariaman, Sumatera Barat. Dia juga sebagai pejuang pendidikan dan diplomat perintis Indonesia.
Advertisement
Menurut Ketua Penyelenggara Simposium Nasional ini yang juga merupakan cucu dari Baginda Dahlan Abdullah, Iqbal Alan Abdullah, simposium ini merupakan bagian dari proses pencalonan pembagian gelar pahlawan nasional untuk Baginda Dahlan.
Pemberian gelar ini berdasarkan usulan dari Pemerintah Kota Pariaman dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kepada pemerintah pusat.
"Dalam simposium ini nanti akan diserahkan usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk H Baginda Dahlan Abdullah dari Pemkot Pariaman dan Pemprov Sumbar kepada Kementerian Sosial RI," kata Iqbal Alan Abdullah di Gedung Caraka Loka Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2017).
Putri Baginda Dahlan Abdullah, Gandasari Abdullah Win mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya simposium yang mengusulkan ayahnya mendapat gelar pahlawan nasional.
"Hari ini kita semua mendengar kembali perjalanan Baginda Dahlan Abdullah. Kita melihat kembali sejarah Indonesia. Ini merupakan momentum penting untuk mengingat jasa-jasa para perintis kemerdekaan," ujar Gandasari.
Profesor Emeritus ini juga menuturkan bahwa acara simposium dan pengusulan gelar pahlawan nasional kepada Baginda Dahlan Abdullah ini bukanlah untuk keluarganya saja. Namun, juga untuk bangsa Indonesia.
"Sebagai keluarga saya mengharapkan supaya hadirin untuk membangun negara Indonesia. Saya rasa anak muda perlu tahu bahwa kemakmuran yang ada ini merupakan hasil kerja keras para perintis terdahulu," katanya.
Dalam Simposium Nasional Baginda Dahlan Abdullah turut hadir, pembicara kunci Dr Harry Poeze dari Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde [KITLV] Leiden, Belanda; Guru Besar Sejarah UI Prof Dr Susanto Zuhdi, Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Padang dan Universitas Andalas (Unand) Prof Dr Mestika Zed; dan Guru Besar Unand Prof Dr Phil Gusti Asnan.
Selain itu juga hadir peneliti dan penulis buku "H. Baginda Dahlan Abdullah" dari Universitas Leiden, Belanda Dr. Suryadi.