IIOutFest 2017, Saatnya Merek Lokal Jadi Tuan di Negeri Sendiri

Indonesia Internasional Outdoor Festival (IIOutFest) 2017 menjadi gelaran akbar bagi pencinta aktivitas outdoor di tanah air.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 15 Mar 2017, 18:13 WIB
Indonesia International Outdoor Festival (IIOutFest) 2017 menjadi gelaran akbar bagi pencinta aktivitas outdoor di tanah air.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia Outdoor Fest kembali digelar. Setelah sukses di tahun pertama dan bertransformasi menjadi even internasional, Indonesia International Outdoor Fest (IIOutFest) 2017 akan menjadi gelaran industri outdoor terakbar, yang diselenggarakan 30 Maret hingga 2 April di Ex Driving Golf Range, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Tidak tanggung-tangung, kegiatan yang berupaya mengajak tiap orang untuk melihat, mengerti, memahami, dan merasakan perkembangan dunia outdoor ini didukung 112 brand produk dan 200 pelaku industri outdoor dari berbagai kalangan.

Anggara, Founder IIOutFest saat ditemui Liputan6.com, Rabu (15/3/2017) mengatakan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini IIOutFest akan punya 16 program aktivitas yang bisa diikuti semua orang, termasuk salah satunya City Camp Project yaitu aktivitas berkemah pertama yang digelar di tengah kota, Food Camp, hingga Amazing Race. 

“Kalau biasanya cuma ada 5 atau 6 aktivitas, tahun ini ada 16 aktivitas. Selain climbing, border, sekarang ada water sport. Kita mau masyarakat lihat, ini sebenarnya tidak ekstrem, every body can do it, tapi kita ingin itu dilakukan dengan safety. Kita ingin edukasi juga tetap jalan. Kita ingin penghobi di industri outdoor semakin luas, berkembang, tapi juga didukung dengan safety,” ungkap Anggara.

Lebih jauh Anggara mengatakan, di area seluas 4 hektar tersebut, gelaran IIOutFest 2017 bukan hanya menjadi ajang jualan, tetapi juga menjadi tempat yang tepat bagi penggemar aktivitas outdoor untuk diskusi, belajar, dan menyelami langsung perkembangan dunia outdoor di tanah air.

“Sejauh ini dari 112 brand yang ikut meramaikan, target transaksi kita bisa di antara Rp 20-30 miliar, dengan target pengunjung 40.000 orang, kemungkinan juga angka pengunjung juga bisa naik menjadi 60.000 orang,” kata Anggara.

Dari target transaksi tersebut, Anggara meyakinkan bahwa beragam merek lokal akan menjadi tuan di negerinya sendiri, mengingat kini kualitas produk outdoor tanah air tidak kalah dengan yang ada di luar negeri.

“Setelah 2015, produk-produk kita makin booming, buktinya ada sekitar 30 brand produk baru di Indonesia. Kualitas produk outdoor kita juga gak kalah sama luar negeri, bahkan kita punya kekhasan sendiri, seperti kain tenun tradisional misalnya, itu souvenir ciri khas backpacker yang kini menjadi semacam produk outdoor. Kalau dulu kita hanya kenal Avtech dan Eiger, sekarang ada yang namanya Treking, Pantara. Itu brand-brand lokal yang sebenarnya punya kualitas tapi kurang diekspose,” ungkap Anggara menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya