Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) menjalani debut pada Kamis (16/3/2017). Saham perseroan diperdagangkan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Satu kebahagiaan buat BEI, pelaku pasar modal, Nusantara Pelabuhan Handa mencatatkan sahamnya pertama kali di BEI," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio, di Gedung BEI.
Tito menyampaikan, dengan pencatatan ini maka perseroan resmi menjadi bagian dari BEI. Oleh karena itu, perlunya menjaga transparansi kepada publik.
"Mencatatkan saham, menjadi anggota tercatat di BEI menjadi kebanggaan satu ultimate objektif perusahaan ini jadi perusahaan publik, dipercaya publik, dunia. BEI hanya mengingatkan perseroan menjaga transaparansi," ungkap dia.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Utama PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk Paul Krisnadi meyakini, dengan pencatatan ini perseroan akan mendukung program pemerintah terutama dalam program kemaritiman.
"Kami percaya perusahaan kami turut berpartisipasi menunjang program pemerintah," ujar dia.
Saham perseroan yang ditawarkan ke publik sebanyak 576,85 juta lembar saham. Saham perusahaan tercatat sebanyak 2,23 miliar lembar saham. Jadi, total saham tercatat mencapai 2,81 miliar saham.
Harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp 535 dengan nominal Rp 100. Total dana yang bakal dihimpun dari aksi korporasi ini senilai Rp 308,61 miliar. Kemudian kapitalisasi pasar tercipta Rp 1,50 triliun.
Pada perdagangan perdananya, saham perseroan dibuka pada Rp 640 atau naik sebanyak Rp 105. Saham tersebut sempat berada pada level tertinggi Rp 695 dan terendah Rp 590.
Lalu, saham Nusantara Pelabuhan Handal ditransaksikan sebanyak 33 kali dengan volume 5.430 lot. Nilai transaksi pada perdagangan perdana sebesar Rp 431 juta.
Dana hasil penawaran ke publik akan digunakan untuk pembayaran utang ke PT Episenta Utama Investasi sebesar 65 persen. Lalu, 35 persennya untuk modal kerja.
Komposisi kepemilikan saham setelah penawaran ke publik yakni 74,06 persen PT Episenta Utama Investasi, 5,44 persen PT Prima Permata Cakrawala, dan publik 20,50 persen.