Akhir Sepak Terjang Ali Pesek, Bos Rampok Ganas Spesialis Nasabah

Bos rampok ganas spesialis nasabah bank itu tak hanya mengambil barang berharga tapi juga melukai korbannya.

oleh Eka Hakim diperbarui 16 Mar 2017, 16:30 WIB
Ilustrasi

Liputan6.com, Makassar - Tim Khusus Polda Sulsel membongkar kelompok perampok spesialis nasabah bank di Sulsel, Kamis (16/3/2017). Ali Pesek (27) yang merupakan bos kelompok tersebut tewas setelah mencoba membacok anggota tim khusus polisi.

Saat yang sama, kedua rekannya bernama Iwan (42) dan Maskur (24) dilumpuhkan di bagian kaki setelah berusaha kabur dari upaya pengembangan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel Kombes Erwin Zadma mengatakan kelompok perampok nasabah yang dipimpin Ali Pesek itu tercatat beraksi sejak 2006 lalu.

Kelompok rampok Ali Pesek dikenal sangat ganas. Selain mengambil uang korbannya, kelompok tersebut juga tak segan melukai korbannya.

"Aksinya tercatat di beberapa kabupaten di Sulsel. Terakhir tercatat beraksi di Kabupaten Pangkep, Pinrang dan Polewali Mandar (Polman)," kata Erwin.

Pengungkapan kelompok rampok Ali Pesek, kata Erwin, berawal dari informasi masyarakat. Tim lalu bergerak cepat menuju kediaman Ali Pesek di wilayah Malino Pakatto, Kabupaten Gowa, sekitar pukul 01.30 Wita.

Ali yang pertama ditangkap, kemudian tim lanjut mengembangkan dan berhasil menangkap kedua rekannya, masing-masing Iwan di rumahnya di samping SPBU Jalan Sungai Saddang Baru, Makassar, dan Maskur di tempat kosannya yang juga tak jauh dari rumah Iwan.

"Ketiga pelaku di atas adalah residivis yang sudah keluar masuk penjara sejak tahun 2006," kata Erwin.

Saat ketiganya hendak dibawa untuk menunjukkan keberadaan rekan-rekan mereka yang lain, Ali dan dua kawannya tiba-tiba merampas parang yang telah disita polisi. Ia mencoba menebas punggung polisi itu.

Beruntung, tebasan itu tak berhasil menembus pakaian antipeluru. Polisi kemudian melepaskan tembakan untuk menghentikan si bos rampok dan peluru menembus dadanya.

"Ali tewas dalam perjalanan menuju ke RS. Bhayangkara," ujar Erwin.

Sebelum bosnya jatuh tersungkur, kedua rekan Ali berusaha memanfaatkan situasi. Keduanya berusaha kabur saat polisi berusaha membekuk Ali.

"Keduanya dilumpuhkan dibagian kakinya dan langsung bersamaan dibawa ke RS. Bhayangkara guna menjalani perawatan medis," kata Erwin.

Dari penangkapan ketiganya, tim mengamankan barang bukti berupa tiga unit sepeda motor masing-masing 1 unit jenis Yamaha Mio berwarna putih dengan pelat nomor DD 3216 XX, Yamaha Mio M3 berwarna hitam pelat nomor DD 6114 QU, dan Satria FU berwarna ungu berpelat nomor DD 5742 MG serta sebuah parang.

Perbuatan ketiga perampok diketahui tercatat dalam Laporan polisi ::LP/30/III/2017/SPKT/Res Pangkep tanggal 10 maret 2017 (kerugian Rp 50 juta), LP /B/349 / XI / 2016 /Sulbar/Res Polman/SPKT tanggal 17 November 2016 (kerugian Rp 45 juta), LP / VIII/ 2016/ Res Pinrang (kerugian Rp 200 juta) serta keterangan DPO nomor: DPO/45/XII/2016/Reskrim An. Maskur dan DPO nomor:DPO/44/XII/2016/ Reskrim An. Ali Alias Ali Pesek.

"Tim saat ini masih mengejar tiga rekanan kelompok ini yang juga sudah berstatus DPO," kata Erwin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya