Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Kejelasan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS menjadi pendorong penguatan rupiah.
Mengutip Bloomberg, Kamis (17/3/2017), rupiah dibuka di angka 13.316 per dolar AS, menguat tajam jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.364 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.316 per dolar AS hingga 13.343 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 1,08 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.336 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.375 per dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Dolar AS memang tertekan di pasar Asia pada perdagangan hari ini. Hal tersebut membuat penguatan rupiah cukup tinggi. Pelemahan dolar AS di Asia tersebut dampak dari kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Sebelumnya, para investor atau pelaku pasar di kawasan Asia sangat ketakutan jika the Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat. Namun pada kenyataannya, Bank Sentral AS menaikkan suku bunga sesuai dengan perkiraan awal.
The Fed menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam tiga bulan. Sebelumnya Desember 2016, the Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sekitar 0,25 persen atau 25 basis poin (bps).
Kenaikan suku bunga ini didorong dari pertumbuhan ekonomi yang stabil, data tenaga kerja yang kuat dan keyakinan inflasi naik sesuai target the Federal Reserve.
Bank sentral AS menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 0,75 persen-1 persen menandai langkah bank sentral AS untuk meyakinkan pasar kalau pihaknya kembali menjalankan kebijakan moneter lebih normal.
"The Fed membuat risiko terkendali. Setidaknya sampai dengan Juni nanti," jelas Analis Mata Uang CitiFX Steven Englander.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan, rupiah mulai menguat lagi pada perdagangan Kamis dan ruang penguatan terus terbuka ke depan.
"Fokus hari ini tertuju pada Rapat Dewan Gubernur BI yang diperkirakan mempertahankan BI RR rate di 4,75 persen," ungkap dia. (Gdn/Ndw)