Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Amran Sulaeman meminta para petani di petani di Belu dan Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami jagung. Hal tersebut untuk mendorong target ekspor jagung ke Timor Leste.
"Jangan sampai ada sejengkal lahan tidur yang tidak termanfaatkan" kata Amran seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (16/3/2017). Amran bahkan menargetkan penanaman jagung seluas 50 ribu hektare di Malaka dan 25 ribu Ha di Belu.
Gubernur NTT Fransiskus Lebu menambahkan, sejak 2008, NTT sudah mencanangkan diri sebagai provinsi produsen jagung. Menurut Fransiskus Lebu, masyarakat NTT memang cukup bersemangat menanam jagung jika dibandingkan dengan koditas lain karena tanah di daerah tersebut sangat cocok untuk ditanami jagung.
Baca Juga
Advertisement
Untuk budidaya jagung, harapannya agar pasar untuk jagung tetap terjaga karena ini sebagai motivasi masyarakat untuk meningkatkan produksi.
NTT dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil jagung terbesar Indonesia. Pada 2014, total produksi jagung di NTT sebesar 647.108 ton, sedangkan 2015 naik menjadi 685.081 ton. Kenaikan produksi jagung pada tahun tersebut mencapai 5,87 persen.
Sementara itu, hingga triwulan pertama 2017, total produksi telah mencapai 680 ribu ton. Dengan hasil tersebut, NTT secara konsisten mampu menjaga peningkatan produksi dari tahun ke tahun.
Untuk mendorong peningkatan produksi jagung di NTT, Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan berupa benih, traktor, pompa air, dan cultivator kepada para petani di Beli dan Malaka.
"Tiga bulan ke depan kita canangkan untuk ekspor jagung ke Timor Leste, saat ini kita mulai tanam," tegas Amran. (Gdn/Ndw)