Liputan6.com, Amerika Serikat Kerusakan saraf yang dialami seseorang dapat dipicu dengan stres yang luar biasa. Bagi Anda pekerja keras, pekerjaan yang penuh tekanan bisa membuat Anda dilanda stres. Namun, stres yang terjadi direspons berbeda pada orang.
Hal ini dikarenakan tubuh dan pikiran menanggapi gejala dengan cara berbeda. Sebagai faktor sederhana, ada beberapa tanda kerusakan saraf yang bisa diselidiki, menurut Erin Engle, asisten profesor dari psikolog medis psikiatri di Columbia University Medical Center, Amerika Serikat.
Advertisement
1. Gejala kecemasan dan depresi
Kecemasan dan depresi adalah reaksi umum akibat stres. Jika Anda tengah berisiko menuju kerusakan saraf, Anda mungkin merasa terharu bahkan tak terkendali menangis. Selain itu, ada perasaan bersalah yang dirasakan.
2. Tidur terlalu banyak atau tidak cukup
Perubahan kebiasaan tidur merupakan peringatan yang harus diperhatikan. Beberapa orang mengakui, mereka terlalu banyak tidur.
Tidur menjadi pelarian.Orang lain mungkin mengalami insomnia karena otak juga kelelahan. Mereka mungkin terjaga di malam hari, menurut yang ditulis dari Time, Kamis (16/3/2017).
3. Kelelahan
Kelelahan yang parah juga bisa menjadi petunjuk Anda sedang stres secara maksimal. Anda mungkin merasa begitu lemah. Hal-hal yang mungkin membawa kesenangan pada Anda menjadi kehilangan daya tarik.
Erin mengatakan, kehilangan daya tarik terhadap seks bisa terjadi. Hilangnya libido pada seseorang umumnya terkait dengan stres.
Perubahan nafsu makan
4. Perubahan nafsu makan
Mungkin Anda tidak makan atau sebaliknya, Anda mungkin makan berlebihan. Hormon stres kortisol dapat memicu keinginan makan makanan yang mengandung lemak tinggi dan tinggi gula.
Apalagi ketika Anda berada di tengah-tengah stres,rasa kurang termotivasi untuk makan makanan sehat. Ada kekurangan merawat diri sendir untuk menjadi lebih sehat.
5. Sakit fisik
Pikiran sakit kepala atau sakit perut. Bagi beberapa orang, diare atau sembelit karena stres bisa muncul. Hal ini diketahui menyebabkan berbagai masalah pencernaan.
6. Sulit konsentrasi
Apakah Anda mengalami kesulitan berkonsentrasi? Atau hanya merasa seperti tidak bisa berpikir jernih? Gejala pada gangguan saraf berupa kesulitan memecahkan masalah. Selain itu, muncul rasa kehilangan memori.
Advertisement
Kesulitan bernapas
7. Kesulitan bernapas
Tanda-tanda lain seperti sesak di dada dan napas cepat. Napas cepat dapat merespons tubuh menjadi stres. Anda bisa latihan pernapasan untuk memperlambat napas.
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas secara teratur, sebaiknya menyelidiki akar masalah.
Untuk mengatasi kerusakan saraf, Anda memprioritaskan perawatan diri sendiri. Misal, olahraga, melakukan hobi agar membantu Anda bersantai.
Anda juga bisa mengobrol dengan anggota keluarga atau teman-teman yang dipercaya. Jangan takut untuk mencari bantuan profesional, baik terapis atau psikolog.