Uber Tunjuk Profesor asal Iran sebagai Chief Scientist

Uber menunjuk seorang profesor asal Iran untuk mengisi posisi Chief Scientist.

oleh M Hidayat diperbarui 17 Mar 2017, 13:00 WIB
Kantor Uber

Liputan6.com, Jakarta - Uber menunjuk seorang profesor asal Iran bernama Zoubin Ghahramani sebagai Chief Scientist. Di perusahaan berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat tersebut Ghahramani akan membawahi AI Labs.

"Ghahramani bergabung dengan Uber melalui akuisisi Geometric Intelligence, sehingga jelas bahwa Zoubin sangat cocok untuk posisi Chief Scientist," kata Jeff Holden, Direktur Produk Uber, dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Venture Beat, Jumat (17/3/2017).

Untuk diketahui, startup yang Ghahramani dirikan, Geometric Intelligence, diakuisisi Uber pada Desember lalu. Saat itu, akuisisi tersebut memang terlihat sudah mengarah ke strategi "acqui-hire" (acquisition and hire) yakni akuisisi yang bertujuan sekaligus untuk merekrut orang-orang potensial di startup tersebut, sebagai bagian dari perusahaan.

Imbas dari akuisisi ini, perusahaan membentuk unit baru bernama "Uber AI Labs" di bidang penelitian machine learning and kecerdasan buatan.

Unit ini terdiri dari semua lima belas karyawan Geometric Intelligence yang dipimpin Gary Marcus, tetapi Marcus mengundurkan diri dari Uber pekan lalu. Meski demikian, ia masih akan menjalankan peran sebagai penasihat khusus untuk unit tersebut.

Adapun Ghahramani adalah orang yang sangat disegani di bidang machine learning. Ia merupakan profesor teknik informasi di University of Cambridge di Inggris. Selain itu, ia juga merupakan tokoh penting di departemen machine learning di Carnegie Mellon University, Alan Turing Institute, dan Lembaga Nasional Inggris untuk Data Science.

Diwartakan sebelumnya, dokumen internal Uber yang membeberkan perkembangan proyek mobil otonomos (mobil tanpa sopir) perusahaan, baru saja bocor ke tangan Recode. Menurut dokumen tersebut, sebagaimana dikutip dari Tech Crunch, Jumat (17/3/2017), perkembangan proyek ini tidak terlalu stabil, bahkan cenderung lambat.

Untuk diketahui, mobil otonomos Uber tersebar di Pennsylvania, California, dan Arizona. Dari segi jarak tempuh, mobil tersebut sudah mencatatkan jarak tempuh yang jauh lebih banyak, tetapi bila ditinjau dari pengalaman berkendara, perkembangannya tidak terlalu signifikan.

(Why)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya