Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan memanggil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik. Pemanggilan tersebut terkait kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, Papua Barat.
Moazzam tiba di Kantor Kemenko Maritim pukul 09.00 WIB. Dalam pertemuan tersebut Luhut ditemani Deputi Bidang Kedaulatan Kemaritiman Arif Havas.
Usai pertemuan Luhut mengatakan, dia sudah mendengarkan penjelasan dari Moazzam terkait insiden ini. Kapal The MV Caledonian Sky, yang diduga jadi biang keladi, bukanlah milik Inggris.
Baca Juga
Advertisement
"Itu kan complicated, ya karena (nakhoda) pemegang paspor itu (orang) Inggris, tapi tinggal di Florida," sebut Luhut di kantornya, Kamis (17/3/2017).
"Kapalnya itu kapal Swedia, terus kemudian benderanya Bahama, tapi pembelian tiketnya di Inggris," ujar dia.
Di tempat yang sama, Moazzam memastikan pertemuannya dengan Luhut berjalan lancar. Pembicaraan pun fokus pada insiden yang terjadi di Raja Ampat tersebut.
"Kami bertukar pandangan tentang apa yang terjadi di Papua Barat. Saya sangat sedih mendengar adanya kerusakan terumbu karang di Papua Barat," tutur dia.
Meski sudah dipastikan perusahaan pemilik kapal The MV Caledonia Sky bukan berasal dari negaranya, Inggris tak akan cuci tangan. Bantuan akan mereka berikan jika dibutuhkan.
"Saya memberi tahu Pak Luhut bahwa kami dengan senang hati menyediakan dukungan dalam proses investigasi bila pemerintah Indonesia membutuhkannya," ucap dia.