Liputan6.com, Nyon - Juventus bisa disebut tim yang paling sial dalam drawing Liga Champions 2016/17. Mereka akan bertemu kandidat kuat juara, yakni Barcelona. Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved tak sabar menanti duel itu.
Balas dendam akan menjadi tajuk pertemuan Juventus dan Barcelona di perempat final Liga Champions 2016/2017. Maklum, sebelumnya kedua tim sempat bertemu di final musim 2014/2015. Dan Barcelona yang tampil sebagai pemenang.
Baca Juga
Advertisement
Kala itu, Blaugrana menang 3-1 setelah gol Ivan Rakitic di menit keempat, Luis Suarez ke-68, dan Neymar da Silva ke-90+7 hanya dibalas Alvaro Morata ke-55. Karenanya, Nedved sama sekali tak menyesal melihat hasil drawing perempat final Liga Champions musim ini.
"Ini pertemuan yang menarik melawan Barcelona. Mereka adalah salah satu tim terpopular di dunia dan saat ini kami hanya fokus pada fakta bahwa kami adalah tim yang sangat kuat dan kami bisa bersaing," kata Nedved, yang juga mantan gelandang Juventus, seperti dikutip situs UEFA.
Sebelum pertemuan di perempat final Liga Champions musim ini, Barcelona dan Juventus telah bertemu tujuh kali di laga kompetitif. Barcelona menang tiga kali, kalah dua kali, dan dua kali imbang. Barcelona mencetak 10 gol dan kebobolan delapan gol.
Tanpa Rasa Takut
Blaugrana sendiri dianggap sebagai lawan yang harus dihindari sisa musim ini. Itu karena mereka telah membuat keajaiban ketika menyingkirkan Paris Saint-Germain (PSG). Kala itu, Barcelona bisa membalikkan setelah kalah 0-4 pada leg pertama di markas PSG.
Berbeda dengan I Bianconeri yang tak mendapatkan perlawanan sengit dari FC Porto. Mereka melaju ke perempat final setelah mendepak Porto dengan agregat 3-0.
"Saya pikir Juve telah banyak berkembang (sejak final Liga Champions 2014/2015). Ini adalah tim yang bisa bermain tanpa rasa takut melawan Barcelona. Saya tak berpikir bermain di kandang atau tidak bisa mengubah level tim ini. Anda harus menjadi yang terbaik selama 180 menit atau lebih," tegas Nedved.
Advertisement