Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tengah mengusahakan pencairan pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung lebih cepat.
Pencairan ini diharapkan bisa menjadi tambahan investasi dalam percepatan pembangunan proyek tersebut. Nantinya PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) sebagai perusahaan yang menerima dana.
"Mengenai Kereta Cepat Jakarta Bandung, kita sedang negosiasi pencairan dengan CDB, karena mereka minta pencairan itu kalau lahan sudah selesai dibebaskan 100 persen, sementara kita sudah selesaikan 85 persen," kata Direktur Keuangan Wika, A.N.S Kosasih di kantornya, Jumat (17/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dari hasil negosiasi, diharapkan, dari total pinjaman yang akan diberikan CDB sebesar Rp 53 triliun, bisa ada pencairan di tahun ini setidaknya 30 persen.
Saat ini, proyek kereta cepat tersebut tengah mengalami kendala pembebasan lahan di beberapa titik. Titik paling banyak yang belum dibebaskan, dikatakan Kosasih di wilayah Karawang. "Di sana itu karena banyak kawasan industri," tegas dia.
Untuk lahan di Halim, Kosasih mengaku sudah ada kesepakatan dengan pihak TNI-AU mengenai rencana penggunaan lahan. Di Halim, nantinya akan digunakan sebagai depo dan kawasan komersial yang berbasis transportasi modern.
Disebut sebagai transportasi modern, dikarenakan di Cawang nantinya akan ada superblok yang di situ juga sebagai tempat interkoneksi beberapa moda transportasi, mulai dari kereta cepat, Light Rail Transit (LRT), dan Trans Jakarta.
"Itu akan jadi lokasi hub baru di Jakarta. Yang dari luar kota bisa enak, yang mau ke Bandara Internasional Halim Perdanakusuma juga bisa lebih cepat," tutupnya. (Yas)