Liputan6.com, Poso: Truk dan bus yang melewati jalur Trans Sulawesi kini harus lebih berhati-hati. Karena sisi bukit di tepi jalan longsor dan menutup seluruh badan jalan sepanjang hampir empat meter di KM 18. Akibatnya, antrean kendaraan, yang mencapai lebih dari dua kilometer, dari kedua jalur, baik dari arah Makassar, Sulawesi Selatan, maupun Palu, Sulawesi Tengah, tersendat. Bahkan tak jarang kendaraan harus berhenti, sehingga jalur ini harus terputus selama delapan jam.
Penanganan longsoran tanah itu baru dilakukan oleh masyarakat Desa Pandiri yang bergotong royong membersihkan longsoran, hanya bermodalkan peralatan sederhana seperti cangkul dan parang. Hasilnya baru kendaraan roda dua dan kendaraan besar yang bisa melintas. Sedangkan kendaraan pribadi atau yang lebih kecil banyak yang terjebak karena memaksakan untuk lewat.
Hingga kini pembersihan dengan banntuan alat berat masih berlangsung. Namun dikhawatirkan longsor susulan masih akan terjadi jika hujan kembali turun.(MRQ/ADO)
Penanganan longsoran tanah itu baru dilakukan oleh masyarakat Desa Pandiri yang bergotong royong membersihkan longsoran, hanya bermodalkan peralatan sederhana seperti cangkul dan parang. Hasilnya baru kendaraan roda dua dan kendaraan besar yang bisa melintas. Sedangkan kendaraan pribadi atau yang lebih kecil banyak yang terjebak karena memaksakan untuk lewat.
Hingga kini pembersihan dengan banntuan alat berat masih berlangsung. Namun dikhawatirkan longsor susulan masih akan terjadi jika hujan kembali turun.(MRQ/ADO)