Keris Sebagai Identitas Budaya Nasional Patut Dilestarikan

Keris merupakan salah satu warisan kebudayaan yang berakar kuat di dalam tradisi masyarakat Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Mar 2017, 09:00 WIB
Keris Sebagai Identitas Budaya Nasional Patut Dilestarikan

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan bahwa keris adalah pusaka nusantara dan bagian dari identitas budaya nasional, sehingga kegiatan pelestarian maupun pengembangannya perlu dipertahankan.

“Keris sudah diakui warisan agung budaya dunia, ini merupakan pengakuan pertama terhadap budaya asli Indonesia kemudian disusul pengukuhan terhadap batik dan wayang, sehingga perlu dipertahankan,” ujar Fadli yang juga selaku Ketua Umum Serikat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) saat membuka Rapat Kerja SNKI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/03/2017).

Dalam sambutannya, Fadli menyampaikan budaya keris merentang mulai dari barat hingga ke timur Nusantara. Menurutnya, hal itu menandakan bahwa keris merupakan salah satu warisan kebudayaan yang berakar kuat di dalam tradisi masyarakat Indonesia.

Budaya, lanjutnya, adalah elemen penting pembentukkan karakter, sekaligus menjadi identitas yang membedakan satu komunitas atau bangsa dari komunitas atau bangsa lainnya. Tanpa budaya, orang tidak memiliki identitas. “Itu sebabnya, kita harus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, termasuk keris ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, politisi dari F-Gerindra itu mengutarakan keris sebagai identitas budaya nasional telah menjadi bagian dari ekonomi kreatif, terutama di panggung diplomasi. Dalam praktek diplomasi kita, saat ini keris telah menjadi salah satu cenderamata dalam kegiatan diplomasi kenegaraan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum SNKI Al-Fitrah Salam mendorong SNKI terus melakukan gebrakan untuk mempertahankan eksistensi keris di UNESCO. Sisi lain, ia juga berharap posisi keris didudukkan sebagai budaya bangsa, tidak dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat mistis.

“Ini yang harus kita dudukkan bersama, bahwa keris adalah budaya dunia dan warisan yang paling tua. Bukan sebagai klenik, dukun, atau hal-hal mistis lainnya, sehingga keris tidak dipersepsikan salah oleh generasi muda,” harapnya.

Sebelumnya, DPR bekerjasama dengan SNKI meggelar pameran keris nasional di Komplek Parlemen Senayan. Pameran yang digelar dari tanggal 15-17 Maret 2017 ini mengambil tema “Pesona Keris Bali dan Lombok”.

(*)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya