Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia naik, dan mencatatkan kenaikan mingguan yang tipis. Sebelumnya harga minyak kehilangan 10 persen pada pekan lalu.
Baik harga minyak acuan AS dan dunia, keduanya naik turun di kisaran US$ 2,50, karena investor terbebani dampak dari pemangkasan produksi yang dilakukan negara-negara OPEC di tengah kenaikan produksi dari minyak AS.
Advertisement
Melansir CNBC, Sabtu (18/3/2017), potensi peningkatan produksi AS akan berlanjut, karena data mingguan kilang Baker ughes menunjukkan ada peningkatan di 14 sumur minyak di Amerika Serikat.
Pasar juga hampir gagal rebound setelah Menteri Arab Saudi Khalid al Falih mengatakan pada Kamis bahwa pemangkasan oleh negara OPEC dan non OPEC akan diperpanjang setelah Juni, jika persediaan minyak masih berada di level di atas rata-rata.
"Baik dolar atau pernyataan Arab soal melakukan apa saja untuk memangkas persediaan demi level harga yang sehat. keduanya menginspirasi pembelian," tutur Timorthy Evans, analus di Citi Futures di New York dilansir dari CNBC.
Harga minyak acuan dunia, Brent naik 3 sen ke level US$ 51,77 per barel.
Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate naik 3 sen ke level US$ 48,78. Menutup harga mingguan naik 0,6 persen,