Liputan6.com, Jakarta Meski selama ini kerap dituduh sebagai penista agama dan diserangserta dipojokan dengan isu SARA, Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkomitmen untuk berpihak kepada umat Islam.
Tim sukses pemenangan pasangan Ahok-Djarot akan menggelar pengajian akbar di Jakarta dan mengundang para ulama. Mereka juga akan menyampaikan komitmen pasangan Cagub Cawagub tersebut terhadap keberpihakan mereka pada umat Islam di Jakarta.
Advertisement
"Janji dan komitmen Pak Ahok terhadap umat Islam yang ada di Jakarta sebagaimana kontrak yang telah ditandatangani bersama oleh Ketua Umum PPP Pak Djan Faridz. Kontrak itu akan ditandatangani pula di depan ulama dan umat Islam," ungkap Koordinator Partai Golkar bidang pemenangan pemilu Sumatera-Jawa Nusron Wahid.
Sebelumnya Djan Faridz menyatakan, Ahok dan Djarot telah menunjukan komitmen mereka dengan menandatangani kontrak politik yang menyatakan keberpihakan mereka kepada umat Islam. Salah satu bentuknyanya adalah pemberian honor bulanan dari Pemprov DKI Jakarta kepada imam masjid, marbot, muazzin, dan ustad serta ustajah.
"Hok gue gak bisa kawin sama lo, ya udah deh bikin kontrak politik menyatakan dukung umat Islam. Marbot, gaji bulanan, ini ahok Cina mau janji marbot dll gaji bulanan. Pasti bawa manfaat untuk umat Islam," kata Djan.
Sikap keberpihakan Ahok kepada umat Islam, sudah ia tunjukan kala dirinya masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Ahok diketahui pernah membantu memberangkatkan haji seorang Ustaz yang berasal dari Belitung Timur bernama Agung. Tak hanya itu, Ahok juga turut membantu membangun masjid serta mendirikan Pondok Pesantren di Desa Gunung, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Ketua Umum PPP versi muktamar Jakarta Djan Faridz berencana meminta dukungan kepada 2.500 warga untuk memasang spanduk bahwa pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sangat pro Islam. Apalagi, kata dia, pasangan ini telah meneken kesepakatan dengan partai berlambang Kabah untuk mementingkan umat Islam.
"Sebanyak 2.500 rumah akan dipasang spanduk. Satu rumah satu spanduk. Spanduk itu menjelaskan kalau Ahok sangat pro Islam. Tidak menyatakan pilih Ahok jadi gubernur. Mereka sepakat untuk umat Islam. Pasangnya jangan di pagar. Tapi di area rumah," kata Djan
Djan Faridz juga mengharapkan agar masyarakat menurunkan spanduk yang berbau SARA. "Ingat kita ini sedang menghadapi pilkada yang harus adil dan jujur," ujar Ketua Umum PPP versi muktamar Jakarta tersebut.