Liputan6.com, Jakarta - Perhatian Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat cukup tersita dengan isu SARA yang masih saja digulirkan pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini. Bahkan, dia melihat ada pihak yang sengaja menghalalkan segala cara untuk bisa menang.
Selama ini, paradigma di tengah masyarakat muncul sosok pemimpin haruslah santun dan sopan. Modal program baik dianggap tidak cukup untuk memimpin Jakarta. Tapi, Djarot tak sepenuhnya setuju dengan paradigma itu.
Advertisement
"Santun perbuatan, santun mulut tapi menghalalkan segala cara enggak boleh. Mohon maaf saya kadang gemas kalau gini caranya," ujar Djarot di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 18 Maret 2017.
Djarot mengatakan, memimpin Jakarta sebenarnya tidak sesulit yang orang bayangkan. Bila sang pemimpin bersih dan berintegritas semua program akan berjalan lancar.
"Pimpin Jakarta gampang, integritas sepenuh hati, jujur," imbuh dia.
Karena itu, Djarot ingin isu SARA tidak lagi digulirkan saat masa kampanye putaran kedua. Kampanye seharusnya digunakan untuk adu program. Sehingga Pilkada berjalan aman.
"Saya ingin Pilkada Jakarta aman damai," Djarot memungkas.