Liputan6.com, California - Seorang mahasiswa PhD di Belanda menciptakan terobosan teknologi WiFi terbaru, yang mana koneksinya akan menggunakan sinar infrared (inframerah). Dengan menggunakan infrared, koneksi WiFi diklaim dapat berjalan lebih cepat dari yang biasanya.
Dikutip Tekno Liputan6.com dari Engadget, Senin (20/3/2017), WiFi buatan mahasiswa Eindhoven University of Technology tersebut bisa berjalan dalam kecepatan 40 gigabita per detik dalam cakupan sinar infrared. Bahkan, WiFi berbasis infrared ini juga bisa digunakan sejumlah perangkat berat, seperti laptop dan komputer.
Tim pengembang teknologi WiFi berbasis infrared telah menguji kecepatan unduh dan unggah. Hasilnya cukup menakjubkan. Namun, uji coba masih dilakukan dalam jarak dekat.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, pengembangan teknologi tersebut masih memiliki sejumlah masalah. Salah satunya adalah kendala sinar infrared yang tidak bisa menembus dinding seperti sinyal WiFi biasa. Jadi, harus ada perangkat antena di setiap ruangan untuk bisa menghubungkan sinar infrared yang terpancar.
Inovasi WiFi berbasis infrared bukanlah yang pertama di dunia teknologi. Sebelumnya, ada juga teknologi WiFi berbasis lampu yang disebut LiFi.
LiFi merupakan teknologi nirkabel yang konon akan menjadi alternatif selain WiFi. Teknologi ini tengah diuji untuk mengirim data. Bedanya, jika WiFi berbasis infrared dapat berjalan dalam kecepatan 40 gigabita per detik, LiFi hanya mampu 16 gigabita (maksimal) per detik.
LiFi diprediksi akan menjadi perangkat rumahan yang ramah lingkungan dan efisien. Selain berfungsi sebagai bohlam lampu LED, LiFi dipastikan bisa menciptakan koneksi antar-perangkat rumahan, mengingat teknologi ini diusung untuk era IoT (Internet of Things).
(Jek/Isk)