Liputan6.com, London - Emas senilai miliaran pound sterling diyakini tersembunyi di bangkai kapal dagang yang tenggelam selama Perang Dunia I dan II.
Untuk menemukan harta karun tersebut, empat kelompok peneliti telah menghabiskan 25 tahun untuk menghasilkan database pelacakan emas yang dikirim oleh Pemerintah Inggris untuk membayar amunisi dan perlengkapan selama Perang Dunia.
Advertisement
Dari 7.500 kapal yang tenggelam, tim peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 700 kapal. Mereka meyakini, kapal tersebut membawa sejumlah besar emas dan logam mulia lainnya.
Organisation Britannia’s Gold saat ini telah mengumpulkan lebih dari delapan juta dokumen yang menunjukkan lokasi kapal. Diperkirakan, jumlah logam tersebut bernilai setidaknya 4,5 miliar pound sterling atau sekitar Rp 74,47 triliun.
Penelitian mereka juga mengungkap, selama Perang Dunia II, banyak kapal datang sengaja diserang karena mengangkut barang berharga. Komandan U-boat Jerman juga memerintahkan agar kapal tersebut dijadikan sebagai target prioritas.
Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kemampuan Inggris untuk membeli amunisi dan makanan. Setelah memenangkan perang, musuh juga berencana untuk mengumpulkan emas yang diangkut kapal Inggris.
Namun hingga beberapa dekade kemudian, emas tersebut belum juga ditemukan. Atas hal tersebut, dalam beberapa minggu ke depan akan dilakukan operasi pencarian senilai 15 juta pound sterling atau sekitar Rp 248,2 miliar, beberapa ratus mil di barat Irlandia.
Dikutip dari The Telegraph, Minggu (19/3/2017), Britannia’s Gold akan meluncurkan awak pencarian dan penyelamatan menggunakan kendaraan bawah air Remotely Operated Underwater Vehicles (ROV) serta sistem perangkat robot lain untuk mengambil emas dan membawanya ke permukaan.
"Dari riset database yang luas, kami memiliki akses informasi berharga seperti kargo, lokasi kecelakaan, kedalaman air, dan kepemilikan hukum," demikian menurut website Britannia’s Gold.
Namun tim menekankan bahwa bangkai kapal yang ditargetkan bukanlah kapal evakuasi seperti SS City of Benares, yang ditorpedo pada 1940 oleh Jerman dan mengakibatkan tewasnya 77 anak yang dievakuasi.
"Semua akan diperlakukan dengan hormat dan kapal yang dikenal sensitif dan spesifik, hanya membawa banyak anak pengungsi, akan dihindari," tulis website Britannia’s Gold.
"Sebagai tanda penghormatan, sebuah plakar peringatan akan ditempatkan di setiap lokasi kapal karam setelah operasi tim selesai," imbuh website tersebut.
Seorang mantan bankir Merrill Lynch dan ketua Britannia’s Gold, Philip Reid, mengatakan bahwa bagian pertama penemuan itu akan diberikan kepada Pemerintah Inggris yang merupakan pemilik kargo.
Setelah biaya operasi tertutup, sisanya akan dibagikan kepada para investor dengan keuntungan akan diberikan kepada badan amal pedagang laut.