Liputan6.com, Jakarta - Maraknya peredaran narkoba dalam berbagai bentuk membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa angkat suara. Dia meminta masyarakat waspada terhadap metamorfosis narkoba.
Menurut dia, saat ini kartel narkoba memiliki beragam modus dalam mengedarkan narkoba dan terus berinovasi guna mengelabui aparat keamanan.
Advertisement
"Mereka mencari cara bagaimana memasarkan narkoba itu, supaya narkoba itu tidak tampak. Kalau dulu berbentuk pil, bubuk heroin, atau lintingan ganja sekarang menjelma menjadi aneka rupa," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (20/3/2017).
Khofifah mengungkapkan, peredaran narkoba tidak lagi menyasar remaja dan orang dewasa, namun hingga anak kecil usia dini. Caranya dengan mengemas narkoba atau mencampurkan narkoba dalam makanan yang digemari anak-anak kecil.
Dicontohkan Khofifah, belum lama ini beredar permen dot di Surabaya yang disinyalir mengandung narkoba. Sebelumnya juga beredar kue kering bercampur ganja di Bandung dan Jakarta.
Khofifah menerangkan, dengan mencampurkan narkotika ke dalam makanan, maka akan sulit mendeteksi barang haram itu secara kasat mata. Polisi pun perlu melakukan uji klinis laboratorium, baru bisa memutuskan apakah makanan tersebut mengandung narkoba atau tidak.
"Pengedar narkoba semakin pintar mengemas barang dagangannya. Penyusupan narkoba ke dalam makanan dan jajanan anak merupakan salah satu bentuk metamorfosis narkoba saat ini," imbuh dia.
Oleh karena itu, Khofifah mengimbau kepada orangtua agar senantiasa mengingatkan anak-anaknya yang masih duduk di bangku TK dan SD untuk tidak jajan sembarangan. Orangtua, kata dia, harus lebih peduli dan tidak cuek terhadap fenomena metamorfosis narkoba ini.
Advertisement