Pikko Land Mulai Konstruksi Proyek Properti Terpadu di Bekasi

PT Pikko Land Development Tbk (RODA) memulai pembangunan proyek Thamrin District di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 20 Mar 2017, 11:06 WIB
PT Pikko Land Development Tbk (RODA) memulai pembangunan proyek Thamrin District di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pikko Land Development Tbk (RODA) memulai pembangunan proyek Thamrin District di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi. Pengerjaan konstruksi ditandai dengan pemancangan tiang perdana (groundbreaking) kawasan properti terpadu pertama di Kota Bekasi tersebut. Dikembangkan di atas lahan seluas 1,6 hektare, proyek ini diperkirakan menghabiskan investasi sekitar Rp 1,5 triliun.

“Untuk pengerjaan pondasi kami menunjuk kontraktor Pakubumi Semesta. Ini adalah tahapan penting sebagai bentuk komitmen tinggi Pikko Land kepada konsumen. Pengerjaan keseluruhan konstruksi sekitar 7,5 tahun, dimana untuk tower pertama ditargetkan rampung pada 2020,” ujar Direktur Utama PT Pikko Land Development Tbk,  Nio Yantony, yang ditulis Liputan6.com, Senin (20/3/2017).

Prosesi groundbreaking Thamrin District ini sejalan dengan terbitnya Surat Izin Pelaksanaan Mendirikan Bangunan dari Pemerintah Kota Bekasi No.503/0438/I-B/BPPT.2 tanggal 15 Juni 2016.

Pembangunan Thamrin District merupakan upaya optimalisasi landbank milik Pikko Land, sekaligus untuk memenuhi tingginya kebutuhan konsumen akan hunian di Kota Bekasi.

Tiga tahun ke depan, Thamrin District menjadi kawasan terpadu pertama di lokasi bisnis strategis Jalan Ahmad Yani dengan mengadopsi keseimbangan kawasan hijau atau one stop living and green architecture di sekitarnya.

Kawasan terpadu Thamrin District terdiri dari lima menara apartemen eksklusif strata-title, masing-masing setinggi 24 lantai dengan 549 unit di setiap menaranya. Kelima menara bersinergi dengan ruko komersial dan lifestyle serta pusat perbelanjaan (mall) di lantai satu dan dua setiap menara.

“Menara hunian dipasarkan mulai Rp 300 jutaan hingga Rp 990 jutaan per unit dengan empat pilihan tipe. Sedangkan pusat komersial dan lifestyle serta pusat perbelanjaan akan dijual seharga Rp 4 miliaran per unit,” rinci Nio.

Harga unit apartemen di proyek tersebut, papar dia, dipastikan meningkat seiring perkembangan kawasan pusat perekonomian Kota Bekasi. Untuk persentase kenaikan harga sekitar 10 persen per tahun. Khusus, selama satu bulan periode groundbreaking, Thamrin District memberikan kemudahan kepemilikan apartemen melalui program cicilan tanpa uang muka, yakni sebesar Rp 1,8 juta per bulan.

“Saat ini penjualan sudah mencapai 50 persen, dan sampai akhir tahun ditargetkan sudah terjual lebih dari 70 persen,” ungkap Nio.

Pengembangan infrastruktur transportasi massal sedang gencar dilakukan di Kota Bekasi, dimana juga melintasi kawasan strategis koridor Ahmad Yani. Proyek LRT rute Cibubur – Cawang – Semanggi - Grogol dan Bekasi Timur rencananya dapat digunakan sebelum Asian Games di Jakarta pada Agustus 2018.

Sedangkan proyek tol layang Bekasi – Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) ditargetkan rampung pada akhir 2017 serta rencana pembangunan shelter monorel (MRT) Bekasi - Jakarta sejajar jalur tol Becakayu.

“Melalui akses tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur yang tetap eksis maupun percepatan pembangunan lintasan transportasi massal tersebut, penghuni Thamrin District dapat lebih mudah, lancar menuju Ibu Kota dan tujuan lainnya” pungkasnya. (Rinaldi/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya