Sidak di Kolaka, Menteri Susi Temukan Kerusakan Ekosistem Laut

Menteri Susi Pudjiastuti menemukan kondisi perairan laut yang biasa menjadi tempat nelayan menangkap ikan di Kolaka sudah rusak.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Mar 2017, 18:30 WIB
Menteri Susi Pudjiastuti menemukan kondisi perairan laut yang biasa menjadi tempat nelayan menangkap ikan di Kolaka sudah rusak.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melakukan inspeksi mendadak (sidak) di wilayah pesisir Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Hasilnya, Susi menemukan kerusakan ekosistem laut di tempat nelayan biasa menangkap ikan.

"Kondisi perairan laut yang biasa menjadi tempat nelayan menangkap ikan sudah rusak. Bakau-bakau yang ada dipangkas, sehingga tidak mendukung ekosistem laut," kata Susi dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (20/3/2017).

Susi berjanji akan berkoordinasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno supaya memberikan peringatan untuk memperbaiki ekosistem laut tersebut.

"Saya akan koordinasi dengan Menteri BUMN agar memberi peringatan kepada perusahaan tambang, untuk bagaimana caranya agar ekosistem ikan tidak terganggu. Kalau bisa nanti kita tanam lagi bakau di sekitar sini," ujar Susi Pudjiastuti.

Dalam sidak tersebut, Menteri Susi mengajak dialog salah seorang nelayan serta memesan 1.000 alat tangkap bubu yang dibuat nelayan tersebut. Nantinya, sebanyak 500 unit bubu akan diberikan kepada masyarakat nelayan di Kolaka sebagai percontohan, serta 500 unit bubu untuk nelayan di daerah lainnya.

Selain kondisi laut dan alat tangkap, Menteri Susi juga mendapati beberapa warga nelayan yang belum didaftarkan asuransi nelayan. Ia pun berharap, para nelayan dapat beraktifitas kembali setelah diberikan bantuan.

"Nanti Bapak langsung kontak saya saja. Simpan nomor saya," kata Susi Pudjiastuti.

Dalam sidak tersebut, turut mendampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi, Direktur Utama Perikanan Indonesia (Perindo) Syahril Japarin, Direktur Utama Perikanan Nusantara (Perinus) Dendi Anggi Gumilang dan Bupati Kolaka Ahmad Safei. (Fik/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya