Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Australia Paul Grigson membenarkan adanya pertemuan antar Menteri Pertahanan negaranya dengan Indonesia. Pertemuan tersebut dilangsungkan pada 16 Maret 2017 di Sydney.
Dijelaskan Grigson pertemuan sebut secara reguler diselenggarakan. Beberapa masalah yang jadi kepentingan bersama dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Pertemuan mereka berlangsung dengan sangat baik, mereka bertemu secara reguler dan mereka berdua adalah sahabat baik satu sama lain," ucap Grigson di Hotel Atlet Century Jakarta, Senin (20/3/2017).
Ketika disinggung apakah pertemuan ini merupakan kelanjutan dari upaya normalisasi penuh hubungan pertahanan kedua negara, Grigson tak menjawab secara rinci. Ia hanya mengatakan, dalam sektor pertahanan RI dan Australia menghadai tantangan yang sama.
"Dalam hubungan pertahanan kedua negara saling mengutungkan, kita banyak belajar dari Indonesia, begitu pula dengan Indonesia. Ini adalah hal yang baik yang dibicarakan kedua menteri," tambah dia.
Baca Juga
Advertisement
Dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com dari Kementerian Pertahanan, Menhan Ryamizard Ryacudu dan Menhan Australia Marise Payne membahas kerja sama bilateral dan dinamika keamanan regional.
Pembahasan dalam kerja sama bilateral meliputi kerja sama maritim, industri pertahanan dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara pembahasan dinamika keamanan regional, kedua Menhan saling bertukar pandangan mengenai keamanan di wilayah Pasifik Selatan, rencana kerja RI dan Australia dalam kerangka ADMM Plus bidang operasi perdamaian serta isu-isu mengenai keberadaan Amerika Serikat di wilayah Australia.
Kesempatan tersebut dipakai Rymizard untuk memuji Australia yang mempunyai niat baik menyelesaikan insiden di sekolah bahasa di Negeri Kanguru pada November 2016 lalu. Kejadian tersebut menyebabkan Indonesia menghentikan sementara kerjasama militernya.