Susu Tinggi Lemak atau Rendah Lemak yang Lebih Sehat untuk Anak?

Susu tinggi lemah atau rendah lemak yang sehat untuk masa tumbuh kembang anak?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Mar 2017, 20:18 WIB
Susu tinggi lemak atau rendah lemak yang cocok untuk anak?

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti Toronto menemukan, anak-anak yang minum susu tinggi lemak (whole milk) memiliki skor indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan anak-anak yang minum susu rendah lemak (skim milk). Hasil ini tertera dalam sebuah studi yang diikuti lebih dari 2.700 anak-anak berusia 1-6 tahun di Toronto, Kanada. 

Dr Jonathon Maguire, dokter anak di St Michael Hospital mengatakan, anak-anak yang mengonsumsi susu tinggi lemak berisiko tiga kali lebih kecil mengalami kelebihan berat badan (obesitas) dan dua kali lebih kecil kekurangan vitamin D.

Maguire berspekulasi, anak-anak yang minum susu tinggi lemak mungkin merasa lebih kenyang dibanding mereka yang minum susu rendah lemak dalam jumlah yang sama. Mereka yang minum susu tinggi lemak kemungkinan tidak banyak makan makanan berkalori tinggi.

Laporan ini dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2016, dikutip dari The Star, Senin (20/3/2017)

Menanggapi perihal antara susu tinggi lemak dan rendah lemak di atas, apakah benar susu tinggi lemak lebih sehat buat anak? Atau ada tanggapan lain, susu rendah lemaklah yang sehat diminum anak?

Ahli gizi Prof Dr Hardinsyah MS mengungkapkan, kedua jenis susu tersebut termasuk sehat diminum anak.

"Tidak ada yang buruk, baik susu tinggi lemak dan rendah lemak untuk anak. Dalam usianya, anak sedang mengalami masa pertumbuhan. Jadi, jangan membatasi anak untuk minum susu tinggi lemak atau rendah lemak," ungkap Hardinsyah ketika ditemui Health-Liputan6.com dalam acara kampanye Frisian Flag bertajuk Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang! di Hotel Aston Kuningan Suites, Jakarta pada Senin (20/3/2017).

Lebih lanjut, susu tinggi lemak maupun rendah lemak berperan sama untuk membentuk hormon pada anak. Namun, ada pengecualian tersendiri minum susu.

"Tergantung orangnya juga. Kalau orang dewasa yang obesitas bisa memilih susu rendah lemak," tutup Hardinsyah, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya