Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Petahana DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tengah mempersiapkan Kartu Jakarta Lansia (KJL) untuk penduduk DKI Jakarta yang sudah lanjut usia dan tidak mampu. Sambil berkampanye, Djarot yang tengah cuti ini mempromosikan program Pemerintah Provinsi DKI tersebut.
Bantuan yang diberikan dalam bentuk KJL ini berupa dana sebesar Rp 600 ribu yang akan ditransfer ke rekening penerima bantuan setiap bulannya.
Advertisement
"Yang paling dekat ini Kartu Jakarta Lansia, setiap lansia yang membutuhkan bantuan. Nantinya, seperti KJP (Kartu Jakarta Pintar), ditransfer ke rekening yang bersangkutan, 1 bulan jumlahnya Rp 600 ribu," ujar Djarot di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017).
Djarot menjelaskan dana Rp 600 ribu dalam KJL, diperuntukkan membeli kebutuhan hidup para lansia tersebut. Dia melarang penerima bantuan menggunakan dana tersebut untuk membeli barang-barang lain, seperti handphone, televisi, ataupun yang bisa merusak kesehatan seperti rokok.
"(Dana KJL) harus masuk ke yang bersangkutan. Untuk apa? Bisa untuk beli daging, beli tempe, telur, susu," kata dia.
Djarot pun berjanji, setelah data-data lansia dari RT lengkap, maka tahun 2017 ini para lansia bisa langsung dapat KJL. Menurut dia, pihak pemprov akan mengajukan pencairan anggarannya usai mendapat data-data lengkap para lansia warga DKI ini.
"Tahun ini dapat. Maret ini, April kita ajukan, Mei mudah-mudahan bisa dilaksanakan (dapat KJL)," pungkas Djarot.
Jika disanding dengan program vila untuk lansia, maka Djarot mempersilakan para lansia untuk memilih apakah mau menerima KJL atau tinggal di vila.
"Sebetulnya hitungannya sama saja. Kalau beliau bersedia di panti dia juga diurusin kok. Tempat tidur, kesehatan, kalau dihitung juga hampir sama (dapatnya)," pungkas Djarot.