Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor Bogor Kota memastikan tidak ada tabrak lari yang dilakukan sopir angkot atau angkutan perkotaan terhadap driver ojek online.
"Tidak ada. Setelah ditelusuri korban yang kini dirawat di rumah sakit itu karena murni kecelakaan, bukan terkait aksi tersebut," tegas Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Condro Sasongko, Bogor, Jawa Barat, Senin 20 Maret malam.
Advertisement
Polisi juga memastikan belum ada satu orang pun yang ditangkap, terkait pengrusakan maupun pemukulan dalam aksi sweeping atau penyisiran di beberapa titik Kota Bogor.
"Sejauh ini belum ada laporan dari pihak korban. Jadi belum ada yang diamankan," ujar Condro.
Senada diutarakan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Ia memastikan korban yang dirawat di Rumah Sakit Hermina adalah murni kecelakaan, bukan karena ditabrak sopir angkot.
"Ada miskomunikasi. Barusan saya tengok sopir Gojek yang katanya sengaja ditabrak oleh angkot hingga menimbulkan gejolak dari sopir ojek online. Tapi itu ternyata kecelakaan murni," kata dia.
Bima mengimbau kepada semua pihak, untuk tidak menyebarkan foto-foto yang belum tentu benar di media sosial. Agar tidak memicu kericuhan antara oejk online dengan sopir angkot di Bogor.
"Foto yang beredar bisa saja itu hoax," ujar dia.
Hingga pukul 22.00 WIB, sejumlah aparat kepolisian masih terlihat berjaga-jaga di sejumlah lokasi di Kota Bogor. Terutama, di titik-titik rawan bertemunya sopir angkot dan driver ojek online.
Sebelumnya, sempat beredar kabar seorang driver ojek online terluka, diduga akibat ditabrak sopir angkot di Jalan Abdullah bin Nuh pada aksi sweeping pada Senin 20 Maret.